Oleh: Yani Af
Baru-baru ini Indonesia kembali menyabet gelar terbaru sebagai Negara paling santai di kancah dunia. Seperti yang diungkapkan Lastminute penyedia jasa perjalan Eropa yang menempatkan Indonesia di urutan pertama sebagai Most Chilled Out Countries in The World (negara paling santai di dunia). Pasalnya menurut penelitian ini Indonesia memiliki garis pantai yang panjang nya lebih dari 88.000 km. Makannya Indonesia terpilih sebagai negara dengan pantai-pantai terbaik untuk bersantai. (Beritagar.id, 23/01/2019)
Indonesia memang negara yang memiliki banyak potensi. Selain kaya akan sumber daya alam Indonesia juga kaya akan destinasi wisata yang indah. Wajar jika Indonesia menjadi incaran negara-negara kapitalis penjajah yang digawangi AS.
Penjajahan gaya baru, penjajahan yang lebih halus lewat sektor pembangunan pariwisata. Pembangunan pariwisata ini sebenarnya bagian dari propagana AS yang terus digulirkan dengan alasan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Rayuan maut membuat pemerintah kepincut padahal itu hanya strategi AS agar pemerintah manut.
Penjajahan model baru ini tidak terasa namun pengaruhnya luar biasa. Penjajahan lewat tsaqofah, aturan dan budaya sangatlah berbahaya.
Budaya barat yang liberal akan mudah masuk ketika banyak wisatawan manca negara berdatangan ke Indonesia. Mereka datang bukan sebatas membawa dirinya saja melainkan Membawa budaya hidup bebas tanpa batas yang akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Gaya hidup materialis, pergaulan yang liberalis lambat laun meracuni masyarakat yang notabene mayoritas muslim.
Hal tersebut tentu tidak bisa dibiarkan. Karena jika terus dibiarkan bagaimana dengan nasib generasi-generasi yang akan datang kelak. Kehancurankah yang diharapakan? Tentu bukan.
Dibalik gelar-gelar yang diraih Indonesia di dunia ada misi terselubung negara kapitalis (AS). Misi untuk memecah belah umat, misi untuk membendung arus kebangkitan umat Islam yang kian tumbuh di Indonesia.
Aksi 212 adalah bukti kebangkitan umat Islam Indonesia, umat Islam satu suara dalam membela agama yang dihinakan, simbol-simbol yang dilecehkan.
Kini sudah saatnya kita bangkit, kita lawan dan bongkar strategi-strategi AS penjajah yang memanfaatkan pemerintah sebagai kaki tangannya. Kita benturkan dengan pemikiran-pemikiran Islam. Karena hanya dengan cara inilah uamt akan sadar dan paham. Sehingga akan mendorong umat untuk mencari solusi terbaik yang menyelesaikan seluruh permasalahan kehidupan dan menghentikan hegemoni AS di Indonesia.
Islam adalah satu-satunya solusi yang mampu mengatasi semua masalah umat. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Jika Islam diterapkan keamanan dan kesejahteraan akan dirasakan oleh seluruh alam.
Bagus,, kian berkarya
BalasHapus