Oleh : Lilik Yani
Pada saat kita membuka facebook, kita disapa dengan kata, "Apa yang Anda pikirkan?" Kemudian kita menulis status secara lepas dan tanpa beban disitu. Tentang apa saja yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan.
Ada yang menulis status tentang keluhan cuaca, seperti suasana yang sedang panas terik, mendung berawan, hujan lebat sampai banjir di mana-mana.
Ada yang menyampaikan keluhan tentang suasana jalan yang rusak, banyak lubang dan galian, hingga terjadi kemacetan di mana-mana.
Bahkan ada yang meratap tentang suasana hatinya, sedang susah tidak punya pekerjaan, merana ditinggal pacar, kesepian ditinggal suami luar kota, galau habis putus cinta, dan berbagai resah lainnya.
Sebaliknya ada coretan facebook yang bernada kebahagiaan, suasana cerah seperti hatinya yang cerah karena habis jadian sama pacar, upload foto-foto saat jalan-jalan dengan kawan-kawan lama, wisata kuliner, pernikahan, habis wisuda, saat mendapat penghargaan, dan berbagai bentuk kebahagiaan lainnya.
Ada yang membuat status tentang doa, harapan, impian untuk meraih kebahagiaan diri bersama kawan-kawan yang disayanginya.
Ada juga yang memasang status tentang berita, informasi kejadian-kejadian yang up to date di seantero dunia. Dengan harapan kawan-kawan yang ada di negeri lain tidak ketinggalan informasi.
Bahkan ada yang menjadikan facebook sebagai sarana untuk promosi produknya, menyebar undangan reuni, pernikahan, juga undangan pengajian.
Ada lagi yang memanfaatkan sebagai sarana kencan, ajang mencari pacar atau mencari jodoh.
Ada juga yang memposting artikel-artikel islami. Baik itu dengan cara membagikan tulisan orang lain maupun tulisan karya sendiri.
Semua bebas berkarya. Siapa saja bisa membuat coretan karya di dinding facebook. Curhatan tentang apa saja diterima. Coretan apa saja tidak ditolak. Tidak ada aturan khusus yang menjadi filter.
Jadi kita sendiri yang harus mempunyai filter masing-masing. Kita harus memakai standart aturan dari Allah yaitu Al Qur'an dan As Sunnah untuk dijadikan pedoman.
Kita bisa mengikuti artikel atau informasi facebook yang sesuai syariat Allah. Dan kita berani menolak jika ada status yang keluar dari jalur syariat Islam.
Kita harus hati-hati dalam menilai suatu status di facebook. Jangan sekedar memberi tanda "like" pada semua status untuk menyenangkan pembuat status. Tapi hendaknya dibaca dan dipahami dulu apa maksudnya.
Apalagi jika mau membagikan coretan karya orang lain, maka kita harus betul-betul memahami maknanya. Jangan sampai menyebarkan informasi yang salah, khawatir menambah dosa.
Untuk yang mau memasang status di facebook, kita harus waspada. Ingat filternya, standar aturan dari Allah yaitu hukum syara.
Jangan sampai kita membuat coretan dinding facebook atau menuliskan status yang bertentangan dengan syariat Islam.
Kita harus mengupayakan untuk memasang status yang mengajak kepada kebenaran dan taqwa, menebar benih-benih kebaikan dan mengajak orang untuk kembali ke jalan yang diridloi Allah swt.
Kita harus ingat, bahwa setiap kata yang kita tuliskan akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap foto yang kita pamerkan akan dipertanyakan. Setiap artikel atau berita yang kita informasikan juga akan dihisab oleh Allah.
Kalau begitu, tidak usah memasang status di facebook saja, karena takut dimintai pertanggungjawaban? Tidak harus begitu maksudnya.
Memasang status di facebook atau tidak memasang status, itu adalah pilihan. Jika kita memilih untuk memasang status atau membuat coretan di dinding facebook, hendaklah kita memperhatikan rambu-rambu atau standar pedoman dari Allah agar selamat dan berbuah keberkahan.
Selain itu mari kita tancapkan niat dan harapan, semoga coretan di facebook ini menjadi sarana atau uslub untuk menyampaikan indahnya syariat Islam. Dan menjadi suatu ajakan atau nasehat kepada saudara-saudara kita yang lain agar selalu berada di jalan Allah. In syaa Allah.
#ApayangAndaPikirkan
#DindingFacebookSaranaDakwah
#MenulisKarenaCinta