Oleh: Shafayasmin Salsabila
Derap langkah perubahan terdengar dari kaki-kaki tangguh pemuda. Kerinduan pada Islam menyinggahi hati kaum milenial. Yang muda yang berhijrah. Seakan mereka saling berlomba, membalik keadaan.
Saat dakwah kian merangkul, dikemas dengan bahasa gaul, remaja tak beringsut mundur, kian tertarik, haus pahala dan sepakat untuk maju.
Maju menaiki jalan mendaki nan curam. Meninggalkan laku yang salah. Menata bahagia agar berkilau sedemikian rupa. Tak lagi menjadi bebek, berpendirian dan memilih memuliakan cinta. Tak mau lagi ditipu cinta semu. Apalagi cinta nafsu. Maka terimalah beberapa ikat kata, untuk menguraikan pada dunia. Anak muda kini sudah tak lagi dibutakan syahwat membara. Mereka memilih membingkai cinta bukan membuaskannya..
***
Ada yang tak biasa
Februari tak se-pinky sebelumnya
Senyap dari bualan cinta
Agaknya banyak mata telah terbuka
Remaja hijrah kini menjadi fenomena
Gemanya menjalar di antara sosial media
Yang muda kini tak lagi bicara cinta
Wacananya sudah seputar agama
Sungguh, janji kemenangan Islam akan segera tiba
Kala pemuda membangun percaya
Hidupnya bukan di dunia semata
Namun kelak akan kembali kepada Sang Pencipta
Kini cinta hoax belangnya ketahuan
Sihirnya pudar tak laku lagi di pasaran
Mawar, kado, coklat tak lagi mempan
Remaja sepakat tinggalkan kejahiliyahan