Oleh: Rani Ummu Deeva (Ibu Rumah Tangga)
Keberanian dan ketegasan Capres Jokowi dalam mengelola negara Indonesia menekankan tidak ada yang di takutinya kecuali Allah SWT. Awalnya Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan tidak mudah untuk di kelola, pernyataan Jokowi karena sudah punya pengalaman menjadi wali kota di Solo dan menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Kata Jokowi di panggung debat di hotel Sultan, Jakarta, minggu (17/2/2019) malam, Jokowi mengatakan "Rakyat Indonesia yang saya cintai, mengelola negara sebesar Indonesia ini tidak mudah, tak gampang, sangat beruntung sekali saya punya pengalaman mengelola kota sebagai wali kota, provinsi, dan 4,5 tahun ini mengelola negara kita Indonesia".
Oleh sebab itu butuh ketegasan dan keberanian dalam membuat kebijakan Jokowi mencontohkan dalam pemerintahannya dalam membubarkan mafia migas petral, merebut Blok Rokan dan Blok Mahakan serta sudah menguasai 51 persen saham freeport.
Jokowi juga mengatakan bahwa jika kita ingin negara ini semakin baik saya akan pergunakan seluruh tenaga ini semakin baik, saya akan pergunakan seluruh tenaga yang saya miliki, kewenangan yang saya miliki, tidak ada yang saya takuti untuk kepentingan nasional, rakyat, bangsa negara, tidak ada yang saya takuti kecuali Allah SWT untuk Indonesia maju.
Dalam Islam, Pemimpin yang takut pada Allah SWT adalah yang takut melanggar hukum syara dan takut tidak berlaku adil pada rakyatnya, takut pada Allah bukan sekedar ucapan, tetapi harus sesuai dengan perbuatan. Mengkriminalisasi khilafah ajaran Islam adalah salah satu bukti tidak takut kepada Allah. Ucapan takut pada Allah bila sekedar lips service untuk meraih suara maka siap-siaplah menunggu perhitungan dari Allah SWT, pembubaran Ormas Islam sebagai bukti ketidak adilan ini bukan makna takut pada Allah.
Agama Islam adalah agama yang syamil (Sempurna, Paripurna) yaitu seluruh aspek kehidupan telah di atur secara secara ditail di mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi semua telah di atur dalam Islam. Bahkan Islam telah memberikan tuntunan bagaimana memilih pemimpin yang baik menurut Islam adalah pemimpin yang benar-benar takut hanya kepada Allah dan merasa selalu dalam pengawasanya.
Allah berfirman dalam surat Annisa ayat : 59 yang artinya:
"Hai orang orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rosulnya dan Ulil Amri di antara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-quran) dan Rosul (sunnahnya) jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".
Pemimpin yang takut kepada Allah adalah faktor yang penting dan paling utama untuk di pilih sebagai pemimpin. Jika pemimpin sudah merasa takut kepada Allah maka ia tidak akan melanggar hukum syara dan takut tidak berlaku adil pada rakyatnya, juga tidak akan mengkriminalisasi Khilafah ajaran Islam.
Wallahu’alam Bi Shawwab.