Antara Konser Blackpink dan Kajian Ilmu

Oleh: Mahdiyah Nashirah N (Siswi Ponpes Darul Bayan Jatinangor)


Boombayah

Yah yah yah boombayah 2x

Yah yah yah yah

Boom boom ba

Boom boom ba oppa

Yah yah yah yah yah yah

Yah yah yah yah

Yah yah yah yah yah yah

Yah yah yah yah oppa

Yah yah yah yah yah yah

Boom boom ba boombayah

Kenal lirik di atas? Lirik itu salah satu lagu hits dari Black Pink yaitu Boombayah. Teman-teman tau gak Blackpink? Bukan warna hitam dan pink ya. Blackpink adalah salah satu girlband asal Korea. Kalau mendengar Korea, pasti pikiran kita tertuju pada Oppa, betul? Dan tahukah sobat kalau Blackpink datang ke Indonesia loh? Kalau kalian gak tahu, berarti kalian kudet alias kurang update hehe.

Blackpink telah menepati janjinya untuk menggelar konser di Jakarta pada tanggal 19 dan 20 Januari 2019 kemarin. Berlokasi di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang. Konser berlangsung tertib dan lancar selama 2 hari penyelenggaraan. Animo tinggi yang ditunjukkan penggemar terbayar dengan performance maksimal dari grup asal YG Entertainment tersebut. Penjualan tiket konser Black pink mulai dibuka pada tanggal 7 Desember 2018 dan penonton yang datang hampir 10 ribu orang. Wow, fantastis! Konser World Tour bertajuk Blackpink (In Your Area=Jakarta) ini dibandrol harga mulai Rp. 1,1 juta hingga Rp. 2,9 juta. Penggemar juga bisa menyaksikan check audio dengan membayar biaya tambahan sebesar Rp. 550.000.

Di zaman yang hedonis ini, remaja lebih menyukai hiburan dibanding menuntut ilmu dan mengikuti kajian. Menurut mereka, kajian itu untuk ibu-ibu dan hiburan adalah dunia mereka. Bahkan, remaja sudah tidak dapat dikontrol oleh orang tua. Ini yang menjadi pertanyaan besar, ada apa dengan remaja? Ternyata penyebabnya dikarenakan 3F (Fun, Food, and Fashion). Banyak yang membangga-banggakan 3F tersebut. Padahal, semua itu berasal dari Barat. Pastinya dengan adanya 3F ini, Barat sendiri mempunyai tujuan. Karena tidak mungkin Barat melakukan itu kalau tidak ada udang di balik batu. 

Tujuan Barat tidak lain adalah ingin mengganti tsaqafah (pemahaman) islam dengan pemahaman Barat. Dan ternyata, Barat berhasil mengubah pemahaman remaja. Buktinya, dengan harga tiket Rp. 1,1 juta hingga 2,9 juta mereka rela membeli tiket demi bertemu sang idola dan mendapatkan kebahagiaan yang haqiqi menurut mereka. Selain itu, adanya handphone juga berpengaruh pada interaksi remaja dengan sekitarnya. Yang dulunya selalu berinteraksi dengan keluarga dan tetangganya, sekarang berinteraksi dengan hp dan akhirnya menjadi remaja yang individualis.

Sebenarnya, adanya hp sangat bermanfaat bagi kita. Dari Sabang sampai Merauke bisa kita kenal lewat medsos dan kita tidak perlu menulis surat lagi kalau ingin menanyakan kabar. Tinggal ketik dan kirim. Tetapi ada dampak negatifnya, yaitu remaja menjadi malas berpikir karena ada mesin pencari google. Tinggal rekam dan oke google akan mencarikan informasi yang kamu butuhkan.

Sobat, ingatlah dunia ini hanya sementara dan akhirat yang kekal serta apa yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban. Karena budaya barat berhasil mencekoki kita, maka kita harus menyelesaikannya dengan solusi islam. Karena dalam islam, semuanya diatur mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Islam juga mengajarkan kita untuk peka terhadap problematika umat yang saat ini. 

Lalu, apa dong yang harus kita lakukan? Pertama: mengikuti kajian. Nah, sebenarnya dengan kita ikut kajian akan mempertemukan kita dengan teman-teman yang shalehah dan bisa mengantar kita ke jalan lurus. Kedua: jauhi kebudayaan barat. Banyak remaja sekarang yang sangat mencintai bahkan membanggakan kebudayaan barat padahal kebudayaan barat merusak syakhsiyah (kepribadian) para remaja. Ketiga: gunakan gadget dengan sebaik-baiknya. Emang sih gadget itu udah jadi makanan sehari-hari para remaja. Tapi, kita harus ingat kalau gadget ada dampak negatifnya. Boleh saja bermain gadget karena itu mubah, tapi yang mubah bisa jadi haram kalau kita tidak bisa menggunakannya dengan baik. 

Jadi, karena kita semua sudah menjadi mukallaf, kita harus berhati-hati dalam bersikap dan memutuskan untuk melakukan perbuatan apa. Karena semua perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Tentunya kita ingin masuk ke dalam surga Allah kan. So, jadilah generasi yang membanggakan bukan menjadi generasi abal-abalan. Yuk, sobat semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik!


Sang Mentari

Assalamualaikum sahabat... Aku hanya seorang biasa yang sedang belajar tuk jadi pribadi yang tak biasa. Setiap desain adalah passionku, menulis dan bercerita merupakan kesukaanku, berbagi hal yang bermanfaat adalah kegemaranku. Islam sebagai way of life adalah dienku. Semoga dengan izinNya segera kan tegak kembali di bumi Allah ini. Aamiin @naybeiskara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak