Oleh : Mardhiyyah
( Pembina majelis taklim )
Saat ini Ramai dibicarakan adanya tes membaca Alquran bagi capres dan cawapres sebagaimana diberitakan dalam (www.tribunnews.com)
Hal ini mendapat respon positif dari hampir mayoritas kaum muslimin , karena capres dan cawapres semuanya muslim ,jadi semestinya dan seharusnya sebagai seorang muslim sudah pastij bisa membaca Alquran bahkan tidak hanya bagi capres dan cawapres tetapi semua ummat Islam seharusnya bisa membaca Alquran. Jika mereka belum bisa maka seharusnya mereka belajar agar bisa membacanya , dan belajarnya saja sdh terkategori sebaik baik ummat sebagaimana dalam hadits disebutkan" sebaik baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya "
Al-Qur'an tidak hanya sekedar dibaca tetapi untuk di terapkan sebagai petunjuk bagi orang2 yang bertaqwa
Allah SWT berfirman:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
zaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)
Petunjuk dalam menjalankan semua aspek kehidupan tanpa terkecuali termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara .
Alquran juga merupakan pembeda antara yang Haq dan yang batil ...
Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
syahru romadhoonallaziii unzila fiihil-qur`aanu hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal-furqoon, fa man syahida mingkumusy-syahro falyashum-h, wa mang kaana mariidhon au 'alaa safarin fa 'iddatum min ayyaamin ukhor, yuriidullohu bikumul-yusro wa laa yuriidu bikumul-'usro wa litukmilul-'iddata wa litukabbirulloha 'alaa maa hadaakum wa la'allakum tasykuruun
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Maka hanya Al-Qur'an saja lah yang menjadi panduan dan petunjuk dalam menjalankan roda kehidupan. B
Dan yang bisa menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk hanyalah orang2 yang bertaqwa ,
Taqwa inilah yang akan mengantarkan Rakhmat dan barokah bagi seluruh negeri ini
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
walau anna ahlal-qurooo aamanuu wattaqou lafatahnaa 'alaihim barokaatim minas-samaaa`i wal-ardhi wa laaking kazzabuu fa akhoznaahum bimaa kaanuu yaksibuun
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)
Oleh karena itu jika menginginkan negeri dan bangsa ini menjadi baik diliputi oleh Rahmat dan barokah dari Allah , maka jalan satu2 nya adalah menerapkan seluruh isi Al-Qur'an .
Maka capres dan cawapres tidak cukup hanya tes bacaan Al Qur'an nya tetapi lebih dari itu harus dites kesanggupannya dalam menerapkan semua isi Al-Qur'an ..
semua kaum muslim wajib menerapkan isi Al-Qur'an. Terlebih capres dan cawapres mereka adalah calon pemimpin , merekalah yang akan menetapkan suatu undang undang atao peraturan.pemimpin adalah penentu bagi rakyat yang dipimpinnya: dalam hadits disebutkan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
“Sesungguhnya seorang pemimpin itu adalah perisai, rakyat akan berperang di belakangnya serta berlindung dengannya. Apabila ia memerintahkan untuk bertaqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla serta bertindak adil, maka ia akan mendapat pahala. Tetapi jika ia memerintahkan dengan selain itu, maka ia akan mendapat akibat buruk hasil perbuatannya.” [Hadis Riwayat Muslim, 9/376, no. 3428]
Saat ini dunia sedang berada dalam kubangan sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama ( baca Islam dan Al-Qur'an)dari kehidupan , maka yang terjadi adalah kesempitan dalam kehidupan , kesulitan ekonomi, kemiskinan meraja lela, kesejahteraan tidak dirasakan oleh ummat ini , perpecahan diantara ummat Islam , kriminalitas trus meningkat dll , semua ini adalah gambaran kehidupan yang sempit yang diakibatkan karena berpaling dari Alquran berpaling dari hukum hukum Allah ,sebagaimana Allah menyebutkan dalam firmanNya
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
wa man a'rodho 'an zikrii fa inna lahuu ma'iisyatan dhongkaw wa nahsyuruhuu yaumal-qiyaamati a'maa
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 124)
jika pemimpin negeri ini mau mengambil Al-Qur'an berbagai aturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pasti akan didapatkan kebaikan.
Wallahu a'lam bis showab