'Politisasi' Alquran

Oleh Melda Ummu Ghaisan


Akhir-akhir ini ramai ditengah masyarakat polemik kelayakan capres dan cawapres untuk menjadi imam sholat dan test membaca Alquran. Ini diadakan untuk mengakhiri polemik keislaman diantara dua pasangan capres dan cawapres tersebut, juga untuk menarik simpati rakyat. 


Tantangan test baca Alquran ini digagas oleh Ikatan Dai' Aceh yang mengundang dua kandidat pasangan calon presiden dan wakilnya. Salah satu alasannya karena kedua paslon capres beragama islam, dan sangat penting bagi umat Islam untuk tau kualitas calon presidennya.


Tes baca Alquran bagi seorang calon pemimpin yang beragama Islam sangat wajar. Justru publik makin tahu kualitas calonnya," ujar Ridwan Habib peneliti radikalisme dan gerakan Islam di Jakarta.


Test baca Alquran inipun untuk mengakhiri perdebatan soal kualitas agama masing masing calon. Dan mungkin ini justru peluang emas bagi masing masing kubu untuk mendapatkan simpati dari kelompok pemilih Islam, "kata Ridwan. (TRIBUNNEWS.COM)


Sejatinya setiap muslim diperintahkan untuk gemar membaca Alquran, selalu menghiasi lisan mereka dengan tilawah kitab mulia ini. Allah SWT berfirman,


" Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi". (TQS. Fatir: 29)


Terlihat jelas adanya test baca Alquran bagi capres dan cawapres dalam sistem Demokrasi saat ini, hanya jadi alat permainan politik untuk memenangi persaingan di satu sisi. Padahal, keberadaan Alquran adalah sebagai wahyu Allah sekaligus pedoman dan petunjuk hidup bagi seluruh kaum muslimin. Tidak hanya untuk dibaca, akan tetapi diterapkan secara kaffah (menyeluruh) isinya. 


Rasulullah SAW bahkan berpesan dan menegaskan hal ini dalam khutbah haji Wada' di Arafah di hadapan ribuan para sahabatnya. Beliau bersabda, 

"Sungguh aku telah mewariskan pada kalian (umat islam) pedoman yang kalian tidak akan pernah tersesat bila kalian berpegang teguh dengannya yaitu "Kitabullah" (Alqur'an)" (HR Muslim). 


Itulah keutamaan Alquran bagi umat muslim, terlebih pemimpin umat. Alquran tidak hanya dibaca, apalagi untuk di jadikan ajang untuk meningkatkan elektabilitas kedua calon, tetapi wajib hukumnya untuk menerapkan isi Alquran secara keseluruhan, yang akan membawa keberkahan pada negeri kita. 


Wa'allahu alam bishwab.

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak