Perubahan Hakiki Hanya dengan Penerapan Islam
Oleh : Aisyah Ummu Niha
Tahun 2018 telah berlalu. Tahun 2019 telah hadir. Berbagai masalah yang multikompleks masih mendera umat, berbagai persoalan tetap menggelayuti negeri ini, juga berbagai negeri diseluruh dunia, khususnya negeri-negeri muslim. Didalam negeri, dalam rentang setahun tentu banyak sekali peristiwa yang telah terjadi,kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, korupsi, manipulasi, konflik sosial, kriminalitas, kenakalan remaja, penjarahan kekayaan alam oleh pihak asing, pornografi, seks bebas, aborsi, krisis perburuhan, persoalan TKW, hukum dan peradilan yang bobrok, dll tetap mendominasi. Tak bisa dipungkuri tahun 2018 adalah tahun kesedihan bagi ummat islam, dimana kedzaliman demi kedzaliman, kedurhakaan demi kedurhakaan terjadi dengan telanjang hingga mengundang berbagai peringatan dari Allah SWT. Musibah demi musibah datang bertubi-tubi melanda negeri ini. Pertanyaannya: Mengapa semua ini masih terjadi? Apa yang menjadi akar persoalannya? Apa dan bagaimana pula solusinya?
Dilihat dari perspektif ideologis, jelas yang menjadi akar persoalan carut marutnya bangsa dan negeri ini adalah penerapan ideologi Kapitalisme yang bathil dan rusak. Landasan Kapitalisme-Liberal adalah sekularisme( pemisahan agama dari kehidupan ). Penganutnya berpendapat bahwa manusia sendirilah yang berhak membuat peraturan hidupnya. Ideologi ini menetapkan adanya pemeliharaan kebebasan manusia yang terdiri dari kebebasan berakidah, kebebasan berpendapat, hak milik, dan kebebasan pribadi. Dari hak milik ini dihasilkan sistem ekonomi Kapitalisme. Inilah yang menonjol dalam ideologi ini. Kapitalisme saat ini masih bisa tegak mencengkram negeri-negeri kaum muslim karena ditopang oleh negara barat dan sekutunya yang telah menjaga ideologi ini siang dan malam. Mereka pun mengekspor ideologi ini ke negeri-negeri kaum muslim. Tujuannya: Pertama, memalingkan umat Islam dari syariah kaffah. Kedua, menghegemoni dan menyedot serta merampas sumber daya alam negeri kaum muslim. Ketiga, memalingkan umat Islam dari musuh mereka yang nyata. Keempat, menghalangi kebangkitan Islam dengan menghalangi umat untuk menegakkan kembali khilafah. Landasan ideologi Kapitalisme jelas lemah dan jauh dari fitrah manusia. Pengabaian agama jelas bertolak belakang dengan Islam. Jika akar Kapitalisme sudah rusak, tentu sistem dan aspek keturunannya pun rusak. Karena itu umat Islam harus terus membongkar kerusakannya. Umat pun harus menjadikan ideologi Kapitalisme ini sebagai musuh bersama bagi mereka.
Menyaksikan realita ini, Perlahan-lahan Kaum muslim tersadar dan ingin mewujudkan suatu perubahan. Tentu perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar perubahan parsial seperti perubahan ekonomi, perubahan sosial budaya, atau pergantian rezim semata, tetapi harus dengan perubahan yang hakiki. Perubahan hakiki adalah perubahan masyarakat dan negara dari sistem kapitalis - liberal kufur yang jahiliyyah menuju sistem islam dengan menerapkan hukum-hukum Allah secara kaffah ( secara keseluruhan ), yang dipastikan akan membawa keberkahan. Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad Saw dengan membawa Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Seluruh interaksi antarmanusia diatur sedemikian rupa oleh syariah Islam sehingga bisa mewujudkan kebahagian bagi manusia dan harmoni seluruh alam. Wujud dari keberkahan dan kerahmatan Islam itu bisa tampak manakala Islam diterapkan secara sempurna dalam naungan Negara Khilafah. Umat, baik secara individu dan berjamaah, akan terlindungi oleh Islam. Karena hukum-hukum Islam: menjaga agama (hifzh ad-diin), menjaga akal (hifzh al-'aql), menjaga jiwa (hifzh al-nafs), menjaga harta (hifzh al-maal), menjaga keturunan ( hifzh an-naas), menjaga kehormatan (hifzh al-karaamah), menjaga keamanan (hifzh al-amn) dan menjaga negara (hifzh ad-dawlah). Keberkahan inilah yang akan diraih oleh manusia sebagai hasil dan dampak dari penerapan syariah Islam. Maha benar Allah dengan firman-Nya “ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya “ (Q.S al-'Araf:96). Inilah Islam yang dirindukan oleh umat manusia untuk kembali memimpin dunia; membebaskan umat manusia dari perbudakan dan penjajahan oleh sesama manusia; serta menebarkan kebaikan, keadilan, dan kemakmuran di seluruh penjuru dunia. Itulah Islam yang hidup sebagai peradaban di tengah umat manusia, diterapkan, dipertahankan, dan diemban oleh umat manusia dibawah naungan Khilafah Rasyidah.
Umat Islam wajib bangkit dan bejuang untuk melakukan perubahan yang hakiki ini, karena perjuangan untuk menerapkan dan menegakkan syariah Islam bukanlah suatu pilihan tetapi merupakan satu kewajiban bagi setiap individu Muslim. Oleh sebab itu pejuangan ini tidak bisa dilakukan oleh orang-perorangan, maka seseorang muslim wajib bergabung kedalam sebuah gerakan Islam yang berjuang ke arah tersebut. Bahkan bukan hanya mendukung, tetapi wajib berjuang bersama-sama dengan kelompok tersebut yang akan benar-benar bergerak dan berjuang untuk menerapkan syariah Islam dan mendirikan Khilafah.Wallaahu a’lam bi ash shawwab.