Oleh : Ruruh Anjar
"Tidak ada yang dapat memperbaiki generasi akhir umat ini, kecuali apa yang telah memperbaiki generasi awalnya” (Imam Malik).
-------------------
Untaian kata ulama besar ini memberikan embun kesejukan manakala melihat fakta kerusakan yang beredar di sekitar.
Pergaulan bebas, narkoba, kriminalitas, korupsi, kekerasan anak dan perempuan, kemiskinan, kaum sodom, riba, dan lainnya menjadi konsumsi harian yang melintasi netra.
Gemuruh kekhawatiran nyata tercipta namun seolah tak tahu harus berbuat apa.
Kehidupan semu di dunia menjadikan yang salah menjadi benar dan sebaliknya. Hingga kebingungan melanda dan kekecewaan mendera.
Namun sesungguhnya semua ada jalan keluarnya. Sebagaimana Imam Malik mengatakan agar menggunakan sarana perbaikan di generasi awal bermula. Itulah yang dilakukan Rasulullah. Teladan bagi manusia ini mengenalkan Islam dan konsekuensi dari kalimat la ilaha ilallah muhammadurrasulullah. Membebaskan kejahiliyahan yang begitu pekat menyelimuti manusia. Menghidupkan lentera keimanan yang sejatinya fitrah dalam dada.
Dengan Islam, Rasulullah membangun akidah masyarakat dan penerapan syariat dari sang Maha Adil. Bukan dengan aturan buatan pribadinya atau orang terpandai di masanya.
Tidak ada pilihan lain yang diambil oleh Rasulullah kecuali aturan Allah. Terbaik dari yang terbaik. Disertai keyakinan penuh akan memperoleh kemenangan dan keberkahan jika meniti jalan yang digariskan. Onak duri, batu terjal, peluh, darah, dan nyawa menjadi taruhan keimanan. Tetapi Rasulullah tetap melangkah tegak dan menuai janji-janji Allah yang dihamparkan.
Maka tercetaklah umat terbaik, kegemilangan peradaban, perubahan hakiki, dan rahmat bagi alam ini. Tiga belas abad teruji di 2/3 belahan bumi.
Maka, tiada pilihan lain agar kita kembali menapaki jalan Rasulullah dan para sahabat. Memperbaiki kerusakan yang telah meninggi akibat polah manusia sendiri.
Wallahua'lam bishshowwab