Negara, Perisai bagi Ibu dan Anak


Oleh : Eviyanti ( Ibu rumah tangga )


"Kalau rakyatku kelaparan, aku ingin menjadi orang pertama yang merasakannya, kalau rakyatku kekenyangan, aku ingin menjadi orang terakhir yang menikmatinya."

( Khalifah Umar bin Khattab)


Itulah sepenggal kisah kepemimpinan yg ketika Ia menjadi pemimpin tolak ukurnya adalah keridhoan Allah SWT. 


Kepemimpinan yg begitu di damba umat. Yg sudah begitu penat dengan problematika kehidupan saat ini.


Salah satu nya adalah dirasakan oleh ibu-ibu yang notabene sebagai Ummu warobatul bait.


 Seorang ibu tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya dari mulai mendidiknya dengan baik, memberikan makanan yang bergizi, menyekolahkan di tempat terbaik dan lain-lain. 


Tetapi itu semua tidak murah karena ketika menginginkan yang terbaik pasti kita pun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Bersyukurlah ketika masih ada sosok seorang kepala keluarga yang mencari nafkah, membanting tulang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Maka seorang ibu bisa fokus mengurusi anak-anaknya, akan tetapi berbeda hal nya dengan seorang ibu yang harus mengurusi anak tetapi juga harus mencari nafkah, disini peran ibu menjadi tambah berat. Sehingga seorang ibu harus memeras otak dan keringat agar bisa hidup layak, harus menjadi ibu yang cerdas dan tangguh.



Begitu pula seorang anak , selain harus belajar dia pun harus cerdas memilih teman, karena sekarang ini kejahatan semakin merajalela, kenakalan remaja terus meningkat , dan lain-lain.



Maka kita sebagai orang tua terlebih seorang ibu harus senantiasa berkomunikasi baik dengan anak, membimbing mereka akan ketaatan kepada Allah SWT, membekali mereka dengan ilmu agama dan lain-lain.



Itu semua sekelumit masalah yang terjadi pada ibu dan anak, kenyataannya masih banyak permasalahan yang terjadi diluar sana.



Semua permasalahan ini akan terselesaikan dengan cara islam yaitu dengan adanya negara yang menerapkan aturan dalam kehidupan baik dalam bermasyarakat dan bernegara hanya dengan aturan yg telah di tetapkan syariat Nya saja. Yaitu dalam bingkai Khilafah.



Allah SWT memerintahkan penguasa untuk bertanggung jawab atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk menjamin kebutuhan pokok mereka.



Rasulullah bersabda : 

" Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus."

(HR. Al Bukhari, Muslim dan Ahmad)


Waallahu' aalam bisshowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak