Memetik Hikmah dari Musibah

(Ayu, Ibu rumah tangga dan karyawan di salah satu pabrik di Kab. Bandung)

Tsunami menerjang pantai sekitar Selat Sunda, tepatnya di Kabupaten Pandeglang Banten, Serang, dan Lampung Selatan pada hari Sabtu, 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.27 WIB. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi tsunami disebabkan oleh longsor bahwah laut akibat erupsi gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat bulan purnama. Dan korban yang berjatuhanpun mencapai hitungan ratusan jiwa.

Musibah apapun termasuk tsunami, merupakan bagian dari qadha Allah SWT yang harus kita imani dan selalu bersikap sabar, sebab Allah SWT memang akan menguji sejauh mana kesabaran hamba-Nya. Dengan sabar dan ridha serta berlapang dada semoga musibah itu menjadi penghapus dosa bagi siapapun yang tertimpa musibah. Allah SWT ingin menunjukkan pada manusia bahwa manusia itu lemah dan akalnya terbatas.

Sudah semestinya musibah yang menimpa membangkitkan energi penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT dengan cara menjalankan seluruh Syari'atNya dan meninggalkan seluruh oerkara yang bertentangan dengan SyariatNya, yakni dengan meninggalkan dan mengganti ideologi kufur selain dan menerapkan Sistem Islam yang wajib diterapkan didalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam sistem ekonomi, politik, pemerintahan, hukuk, peradilan, dll.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak