Oleh : Shafiyyah AL Khansa ( Penulis )
Setiap jiwa yang bermimpi besar pasti melalui proses panjang yang tak selalu langsung berhasil. Terkadang ia harus lebih bersabar dalam melampaui mimpinya. Kegagalan tidak lain seperti dua sisi mata uang yang senantiasa berdampingan dengan kesuksesan.
Orang yang sukses adalah orang yang mengetahui di mana jalan kesuksesannya. Orang hebat adalah orang yang pernah gagal dan mencoba untuk kembali bangkit menjadikan kegagalannya sebagai wasilah muhasabah.
Maka untuk meraih kesuksesan harus merancang sebuah target yang terencanakan mengetahui dan memperhitungkan resiko yang akan dihadapi serta tidak meratapi sebuah kegagalan hingga menciptakan keputusasaan yang berkepanjangan.
Kecerobohan bisa berdampak pada kegagalan besar hal itu bisa terjadi ketika kegagalan-kegagalan kecil dibiarkan tanpa perbaikan.
“ Orang-orang yang gagal membangun hubungan jangka panjang dalam keluarga, pada umumnya juga akan gagal membangun hubungan jangka panjang dalam hubungan bisnis,hunbungan pertemanan, dan seterusnya...” ( Anis Matta ).
Mereka yang yang hari ini namanya harum merebak juga pernah gagal. Imam Al Ghazali misalnya beliau pernah gagal bahkan dicemooh oleh perampok ketika para perampok itu merebut bawaan Imam Al Ghazali berupa catatan-catatan ilmu. Imam Al Ghazali pun berupaya merebut catatan itu namun ia malah dikatai oleh perampok bahwa ia mengandalkan ilmu hanya dari catatan bukan dari hafalan dan hati “ Al ilmu fish shudhurr laa fis suthuur...”
Begitupun dengan ulama besar yang hari ini dikenal sebagai seseorang yang memiliki ketajaman hati bahwa syarat diterimanya sebuah amalan ketika niatnya ikhlas karena Allah SWT dan caranya sesuai syariat Allah SWT. Sebelum beliau menjadi seorang ulama besar Fudhail bin Iyadh adalah seorang perampok juga mantan preman yang sangat dikenal.
Namun, apakah kegagalan mereka menjadikan namanya yang hari ini besar menghilang?. Tentu saja tidak. Itu adalah bukti bahwa Allah SWT Maha Membolak Balikan Hati.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik
(Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Terus berjuang di atas agama Allah SWT istikomah, yakinlah bahwa kegagalan yang kita alami adalah bagian dari kesuksesan jangan pernah menyerah juga putus asa. InsyaAllah kita akan menemukan kesuksesan.
Ilustrasi Pinterest.com