Oleh: Sumiati
(Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif )
Jumat 11 januari 2018, tepatnya pukul 16.00. Suara menderu begitu menggetarkan siapapun yang mendengarnya. Teriakan anak kecil yang takut, takbir, tahlil hingga suara riuh terdengar bersahutan. Setiap orang yang didalam rumah bergegas mengambil pakaian luar dan memakainya kemudian berhamburan keluar rumah. Mencari tahu apa gerangan yang terjadi. Rasa takut, cemas menyeruak dalam hati setiap insan sore itu. Berdering suara handphone tak dihiraukan. Padahal keluarga, suami yang ada ditempat kerja menelpon ingin tahu keberadaan anak dan istrinya dirumah. Namun kecemasan itu lebih kuat dibanding yang lainnya.
Tampak tidak terlalu jauh disekitaran lahan luas pesawahan terlihat ternyata angin puting beliung yang dahsyat menyapu apa saja yang dilewatinya.
Subhanallaah kepanikan tampak diwajah seluruh warga.
Hati yang takutpun bergumam "Inilah yang Allaah SWT janjikan pada manusia ketika mereka lalai dari perintahNya. Sebagaimana firman-Nya:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ﴿٤١﴾
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). "
(Q.S.30:41)
Kerusakan akibat angin puting beliung sangat luar biasa, rumah yang tersapu angin begitu memprihatinkan. Jangan-jangan inilah jawaban dari Firman Allaah SWT diatas. Allaah SWT berikan peringatan bagi hamba-hambaNya dengan berbagai kerusakan, agar manusia kembali kepada jalan yang Allaah SWT ridhai.
Namun terkadang manusia lupa, dan terlena dunia. Mereka anggap diri aman tidak akan terkena tsunami karena jauh dari pantai, mereka juga merasa aman dari longsor karena bukan dari pegunungan, mereka juga merasa aman tidak akan banjir karena bukan dilahan cekung yang mudah terkena banjir. Mereka lupa bahwa bencana tidak mengenal tempat.
Allaah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(Q.S.7:96)
أَفَأَمِنَ أَهْلُ ٱلْقُرَىٰٓ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَٰتًا وَهُمْ نَآئِمُونَ ﴿٩٧﴾
"Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?"
(Q.S.7:97)
أَوَأَمِنَ أَهْلُ ٱلْقُرَىٰٓ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ ﴿٩٨﴾
"Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?"
(Q.S.7:98)
أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ ٱللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْخَٰسِرُونَ ﴿٩٩﴾
"Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi."
(Q.S.7:99)
Betapa manusia tidak bisa menghindari jika Allaah SWT sudah berkehendak. Diri yang lemah, rapuh tidak pantas menyombongkan diri hingga abai terhadap segala peringatan Allaah SWT yang sudah sangat jelas dan telah terbukti jawaban-jawaban dari Allaah SWT atas keperkasaan Nya. Manusia hanya berharap dinaungi, dilindungi tetapi jika diri tidak layak untuk mendapatkan perlindungan, maka manusia hendaknya introsfeksi. Betapa sempurna kerusakan manusia yang mendatangkan murkaNya, ditambah lagi sistem yang ada di negeri ini membantu semakin tambah bejatnya manusia.
Semoga Allaah SWT limpahkan hidayah dan ampunan. Hingga umat Islam mampu bangkit dari keterpurukan dan bencana tidak lagi tiba. Terus berdawah dan berjuang hingga tegak diin Islam yang menjadi pelindung bagi seluruh alam.
Wallaahu a'lam bishawab.