Oleh: Widi Yanti, SE (Pemerhati Masalah Sosial)
Gadis itu termangu. Sekian lama usia terlewat dengan begitu saja. Kenikmatan duniawi begitu melenakan. Karena sangat kurangnya ilmu yang dimiliki membuatnya menjalani kehidupan ini tanpa ada rasa takut dosa. Jangankan takut dosa, untuk memahami aktivitas yang menghantarkan kepada dosa saja tidak tahu. Belumlah sampai informasi kepada dia bahwa tindakan memakai baju dengan rapi ala model yang trendi dengan memperlihatkan rambut indahnya itu dilarang. Bahwa dia berboncengan sepeda motor dengan sahabat dekatnya yang berjenis kelamin laki-laki tidak boleh.
Hingga saat salah satu sahabat wanitanya mulai mengajak rajin ikut kajian masjid kampus. Usianya saat itu sudah 19 tahun. Ajakan untuk menutup aurat dia turuti. Sedikit demi sedikit belajar ilmu baca Alquran. Dengan penuh ketekunan memulai belajar Islam dari sholat sampai ilmu fikih. Tak lupa akhlak yang baik pun dia lakukan. Suatu hal yang mungkin sudah biasa dipelajari anak umur batita. Tapi bagi wanita itu...ah kenapa harus malu ...belajar Islam tidak ada kata terlambat. Justru saat malu dan berhenti belajar pastilah akan menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Mulai memahami keberadaan dirinya sebagai makhluk yang lemah, terbatas. Berpikir untuk menyadari siapa yang menciptakan dirinya. Hingga terjawab bahwa ada " sesuatu yang lain " yang menciptakan dirinya beserta makhluk-makhluk lainnya. Dia berpikir yang hidup pasti mati. Yang akan diakuinya sebagai pencipta adalah yang tidak bisa mati. Yang kekal abadi. Pemikiran yang selama ini tak terbahas dalam forum apapun sebelumnya. Untuk sampai pada pemikiran dirinya adalah hamba. Dirinya adalah makhluk. Maka ada Sang Pencipta Al Khaliq yang menjadi jawaban atas darimana dia berasal. Melalui rahim ibunda tercinta akhirnya terlahir kedunia. Tertanam dalam pikirannya bahwa Al Khaliq adalah Alloh swt yang telah menciptakan alam semesta ini beserta isi dan kehidupannya. Pun disertai dengan tata aturan seluruh makhluknya agar berjalan dengan penuh keselarasan. Alloh Al Khaliq sekaligus Al Mudabbir yang mengatur seluruh apa yang diciptakannya. Ternasuk dirinya sebagai manusia.
Tanpa kesadaran diri sebagai makhluk mustahil akan ada rasa ingin taat. Karena taat adalah bentuk keinginan untuk mengikuti aturan Alloh. Mulailah dia menutup aurat secara sempurna. Saatnya celana jeans dan hem kotak-kotak kesayangan mulai ditanggalkan diganti dengan jilbab yang menjuntai manis sampai menutup ujung kaki. Subhanalloh....Memakai jilbab, kerudung dan kaos kaki. Karena dari kajian yang dia ikuti kaki merupakan bagian aurat yang tidak boleh dipertontonkan di tempat umum. Membatasi diri untuk bergaul dengan lawan jenis. Mulai cari alasan menghindar dari sahabat laki-laki yang bermaksud mbonceng naik sepeda motor.
Perjuangan yang tidak mudah. Saat harus memutus hubungan asmara dengan lelaki pujaan yang belum terikat pernikahan. Alias hubungan pacaran. Hmmm ...begitu mengharu biru untuk mewujudkan penempatan cinta Alloh dan Rosul. Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Tak semudah bibir berucap, karena hati rasanya terluka. Namun semua harus dilakukan. Tidak boleh baper. Perasaan jangan sampai mempengaruhi pemikiran. Pemikiran yang sudah didapatkan melalui proses berpikir yang cemerlang mengantarkan pada suatu keputusan. Mempersembahkan hidup dan matinya Lillahi Ta'ala.
Alhamdulillah Alloh telah bukakan pintu hidayah untuknya. Ilmu Islam sampai ke dia bukan karena dia sendiri. Tapi ada dakwah yang telah menyentuhnya. Dakwah yang dilakukan tanpa lelah. Penyampaian ilmu islam dengan cara yang manis hingga menghunjam ke jiwanya. Menancap kuat sehingga melahirkan keyakinan bahwa dakwah tidak boleh berhenti pada dirinya. Dakwah harus terus berjalan, bergulir kesemua insan manusia.
Dia ingat saat masih belum tersentuh dakwah. Agamanya Islam, tapi baru diusia 19 tahun merasakan Islam telah ada dalam dirinya. Menetes air mata penyesalan, kenapa terlalu lama dakwah menyentuhnya.....Telah banyak dosa yang dilakukan. Hanya doa yang senantiasa terlantun indah di sepertiga malam terakhirnya. Mohon Alloh beri ampunan untuknya. Mohon dikuatkan dan dimudahkan untuk menjalani ketaatan. Istiqomah dijalan dakwah Islam. Agar tak ada lagi saudara muslimnya yang terlambat tersentuh dakwah. Dia tak ingin ada penyesalan sebagaimana dirinya.