Oleh : Shafiyyah AL Khansa
(Aktifis Dakwah Muslimah)
Dakwah bukan lagi sebuah pilihan melainkan ia adalah kewajiban bagi setiap individu muslim. Jalan dakwah seharusnya ditempuh tanpa ada paksaan dari siapapun melainkan karena dorongan keimanan yang kokoh.
Aktifitas dakwah adalah beramar ma’ruf nahi munkar. Artinya dakwah bukan sekedar mengajak pada kebaikan tapi juga meluruskan sebuah kekeliruan dan mengembalikannya pada syariat Islam.
Jalan dakwah pastilah ditempuh oleh orang-orang yang ikhlas. Orang-orang pilihan atas dasar pondasi akidah.Mengabdikan hidupnya dengan maksimal untuk tetap taat pada Allah Sang Rabbul Izzati.
Dakwah hanya akan bertahan pada orang-orang yang sabar sebab ujian seorang pengemban dakwah itu berat bisa jadi taruhannya adalah keimanan yang sudah melekat pada diri.
Tak jarang, ditemui pejuang yang hilang ditelan oleh ujian yang menerpa kala taat menjadi pilihannya. Namun apakah kita rela?. Menggadaikan jaminan surga abadi dengan gemilangnya dunia yang sifatnya adalah sementara.
Dakwah tidak akan pernah kehilangan pejuang, karena Islam terus memancarkan keunikannya sehingga menarik perhatian hati yang dilandasi keimanan dan menjadi hati yang belum beriman menjadi beriman. Sehingga pejuang yang hilang pasti akan tergantikan.
Dakwah adalah satu hujah besar untuk meraih janah dakwah juga bukan aktifitas individu melainkan aktifitas berjma’ah. Sebab, sendiri tidak akan menciptakan keistikomahan dan kemenangan. Maka dari itu Allah turunkan sebuah ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk beramar ma’ruf nahi munkar secara berjama’ah.
Allah SWT berfirman:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104)
Teruslah berdakwah hingga kemenangan itu datang atau Allah SWT berkata waktunya pulang. Ingatlah bahwa ada atau tidaknya kita dalam perjuangan ini akhir dari kehidupan kita adalah kematian. Maka takwa adalah sebaik-baiknya bekal. Wallahu’alam
Ilustrasi Pinterest.com
