Oleh: Mira Delvianti, S.Pd.I (Guru TPA)
Dalam menjalani kehidupan, ada masanya manusia mengalami ritme pasang surut. Terkadang merasa bahagia, penuh syukur, dan positif. Namun ada kalanya juga merasa terpuruk, 'gegana' alias gelisah, galau, merana plus merasa malas-malasan. Terutama jika sedang menghadapi masalah yang berat.
Hidup dan ujian bagaikan persahabatan. Yang namanya sahabat, pasti selalu setia menghampiri. Begitu juga dengan hidup, baru berakhir satu masalah, bahagia sejenak. Sudah hinggap lagi dan antri masalah & cobaan yang lain.
Setiap insan tidak lepas dari rintangan, tantangan & cobaan. Tak ada yang tak diuji. Hanya saja Allah punya cara tersendiri dalam memberi. Itu sudah sunnahtullah, ketetapan Ilahi Rabbi.
Setiap proses kehidupan yang kita jalani, terdapat banyak hal yang jadi hikmah untuk pembelajaran hidup dan pengalaman diri.
Ibarat emas, yang diolah menjadi perhiasan cantik nan bermodel, pasti setelah melalui proses peleburan panjang. Begitu pula dengan hidup manusia. Cobaan & rintangan yang dilalui, walau perih, menempa diri menjadi lebih hidup, bermakna dan berarti.
So, jangan mengeluh dan berputus asa!
Jadikan setiap tantangan, ujian dan cobaan jembatan untuk muhasabah, introspeksi serta mendewasakan diri. Jadikan setiap tantangan dan rintangan menjadi peluang. Seperti perjuangan kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, Indah dan lincah.
Tak akan indah hidup andai tak ada rintangannya. Takkan ada kesuksesan jika tak ada hambatan. Takkan ada kesabaran jika tak ada permasalahan. Semua telah digariskan seiring sejalan.
Firman Allah SWT :
ﻓَﺈِﻥَّ ﻣَﻊَ ﭐﻟۡﻌُﺴۡﺮِ ﻳُﺴْﺮًﺍ. ﺇِﻥَّ ﻣَﻊَ ﭐﻟۡﻌُﺴۡﺮِ ﻳُﺴۡﺮٗﺍ
"Maka sesungguhnya bersama kesusahan (kesulitan) ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesusahan(kesulitan ) ada kemudahan.” [Q.S 94: 5-6]
Jadi ketika kita ingin lepas dari kesulitan, maka dekatkanlah diri pada Allah SWT. yang memberikan berbagai kesulitan itu dengan cara menjalankan segala syari'at-Nya. Pasti kita akan selamat dan merasa manisnya sebuah kehidupan walau harus bersakit menahan kepayahan terlebih dahulu.
Yakinlah kepada Allah, ketika kita selalu positif thinking dan berharap hanya pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan-Nya.
Berbahagialah dan bersyukurlah!
Bukan karena segala sesuatu baik, tetapi karena kita mampu melihat hal baik dari segala sesuatu.
Semoga Allah senantiasa memudahkan kita meraih kelapangan dari kesempitan yang ada. Haruslah kita yakin badai pasti berlalu: “After a storm comes a calm”.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Laa Haula Quwata illa billah (Tiada daya dan upaya kecuali pertolongan Allah SWT).
Wallahu A'lam bish-shawwab