Oleh : Aning (Muslimah Peduli Umat)
Semua bencana, seolah tak mau beranjak atau pergi, dari negri ini seperti gempa bumi, longsor, banjir bandang, dan tsunami terus menerus melanda negri ini. Bencana demi bencana seolah tak ingin meninggalkan bumi ini. Bencana bagian dari ujian tentu harus disikapi secara tepat oleh setiap muslim, karena bencana adalah faktor alam. Gempa bumi, longsor, banjir bandang, dan tsunami semua itu merupakan bagian dari sunatullah atau qodho(ketentuan) dari Allah SWT.tak mungkin ditolak atau dicegah. Dalam penyikapi qodho atau ketetapan ini kita harus ridho dan sabar baik bagi korban atau pun keluarga korban. Bagi kaum mu'min qodho merupakan ujian dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
Sungguh kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan kelaparan, juga dengan kekurangannya harta, jiwa, dan buah-buahan, sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.(Q.s Al-Baqarah 2: 155).
Kita orang yang berakal akan menjadikan sikap sabar dan ridho sebagai pilihan dalam menghadapi bencana dan musibah. Dan ridho terhadap qadho dan takdir yang Allah SWT. berikan tanpa berkeluh kesah. Sebagai manusia kita tak mampu menolak qadho Allah SWT. Ujian dan bencana yang menimpa kita mau besar atau kecil, bisa menjadi wasilah untuk penghapusan dosa-dosa kita.
Rasulullah SAW, bersabda:
Tidak lah seorang muslim tertimpa musibah bencana berupa kesulitan, rasa sakit, kesedihan, kegalauan, kesusahan, hingga tertusuk duri kecuali Allah SWT. pastikan penghapus dosa-dosanya.(HR al Bukhori Muslim).
Dari bencana-bencana yang terjadi itu ada faktor lain diluar qadho Allah SWT. disebabkan dari manusianya yang suka bermaksiat sehingga memperparah bencana, bahkan menimbulkan bencana baru. Sayangnya hal itu tidak diperhatikan oleh pemerintah sebagai pelayan dan pelindung masyarakat. Pemerintah abay bahkan lalai menyikapi bencana, sehingga bencana banyak memakan korban. Kezaliman penguasa bukan saja dalam hal kebijakannya yang mengabaikan nasib rakyat saat tertimpa bencana. Banyak kebijakan penguasa yang makin menambah penderitaan rakyat karena kekayaan alam milik rakyat terus dibiarkan dikuasai oleh asing. Akibatnya jelas, rakyat terus tertimpa berbagai bencana seperti kemiskinan, pengangguran, mahalnya biaya pendidikan, kesehatan dll. Dinyatakan dalam al-Qur'an semua bencana di akibatkan dosa dan kemaksiatan manusia. Akibat mereka tidak mengamalkan dan menerapkan syariah-Nya. Allah SWT berfirman:
Telah tampak kerusakan didaratan dan dilautan akibat perbuatan tangan (kemaksiatan) manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan (kemaksiatan) mereka itu agar mereka kembali ke jalan-Nya(QS Ar-Rum 30: 41).
Satu-satunya cara untuk mengakhiri berbagai bencana ini, yaitu dengan segera bertaubat kepada Allah SWT. Taubat harus dilakukan oleh seluruh manusia terutama para penguasa dan pejabat negara. Mereka harus taubat dari dosa dan maksiat yang menyebabkan banyak kezaliman sehingga mendatangkan banyak bencana. Taubat harus dibuktikan dengan melakukan dan mengamalkan syariah islam secara kaffah dalam aspek kehidupan, baik dalam pemerintahan, politik, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial dsb. Jika syariah diterapkan secara kaffah tentu keberkahan akan berlimpah ruah memenuhi bumi. Wujud haqiqi dari ketawaan adalah menerapkan syariah islam secara kaffah yang akan mendatangkan keberkahan dari langit dan bumi. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
Andai penduduk negri beriman dan bertakwa pasti kami akan membukakan untuk mereka keberkahan dari bumi dan langit, akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami sehingga kami menyiksa mereka sebagai akibat dari apa yang mereka perbuatan (Qs Al-Araf 7: 96).
Wallahu a'lam bishawab