Al-Quran Itu Pedoman, Bukan Sekadar Bacaan

(Oleh: Yani Riyani)


Gagasan dari Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh Untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres untuk di tes baca Al-Quran mulai memanas, setelah isu persoalan shalat.

    

Setiap muslim tentu didorong untuk gemar membaca Al-Quran dan menghiasi lisan mereka dengan tilawah yang mulia ini, Allah Berfirman: " Sungguh orang-orang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itulah yang mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi_ " (TQS. Fathir; 35: 29)

   Nabi saw. juga bersabda: " Bacalah al-Quran karena sungguh pada Hari Kiamat ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya"( HR Muslim).

  Setiap muslim diperintahkan untuk membaca Al-Quran dengan tartil, jelas pelafalan huruf demi hurufnya dan penuh dengan kekhusyukan, Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: " _Bacalah al-Quran itu dengan tartil_ d (TQS. Al-Muzammil; 73: 4).

   Al-Quran bukan sekedar bacaan, Al-Quran adalah berisi petunjuk kehidupan dan hukum-hukum yang menyelesaikan berbagai persoalan hidup manusia, jika membaca al-Quran adalah sunnah maka mengamalkan isinya atau berhukum dengan hukum-hukumnya adalah wajib. Hukum-hukum yang dikandung dalam al-Quran adalah hukum terbaik bagi manusia, tak bisa ditandingi oleh hukum buatan manusia, seperti dalam Firman Nya:

" _Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki?(hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?_ "(TQS. Al-Maidah; 5: 50)

 

Karena itu, di negeri yang matoritas penduduknya muslim ini, tentu aneh jika dalam kehidupan bernegara hari ini justru semangat sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan) begitu dielu-elukan, seorang politisi mengatakan agar umat jangan baper membawa agama ke ranah politik, sebab menurutnya, hari ini rakyat sedang memilih presiden bukan memilih nabi apalagi memilih tuhan. Namun ironinya para politisi sekuler itu justru kerap mengekploitasi agama untuk kepentingan politik mereka. Misalnya meminta dukungan ulama, memamerkan ibadah dan terakhir menantantang kefasihan membaca al-Quran. Tujuannya bukan untuk memuliakan Islam, apalagi menerapkan hukum Islam, tetapi sekedar menaikan pamor kelompoknya dan menjatuhkan kubu lawan, demikianlah tabiat kaum sekuler.


Islam adalah agama paripurna, Al-Quran telah mengatur seluruh aspek kehidupan, Hukum-hukum Al-Quran menjamin keberkahan dan kebaikan hidup bagi manusia didunia dan akhirat. Allah SWT menurunkan al-Quran tidak hanya untuk dibaca tapi sebagai pedoman hidup manusia yang hukum-hukumya wajib diterapkan dalam kehidupan.

Jangan cuma tantangan untuk membaca al-Quran, yang lebih layak untuk dijadikan tantangan bagi calon  penguasa adalah beranikah mereka menerapkan hukum-hukum Al-Quran secara menyeluruh?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak