Oleh: Melani Widaningsih (Ibu Rumah Tangga)
Sebagaimana yang sudah diketahui, sepanjang tahun 2018 di Indonesia telah terjadi berbagai kejadian bencana mulai dari bencana jatuhnya pesawat penumpang, hingga bencana alam berupa banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, hingga tsunami. Berbagai kejadian tersebut tentu menyisakan duka mengingat tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban terdampak, hilangnya harta-benda, hingga nyawa (meninggal dunia).
Rangkaian bencana di Indonesia diawali dengan gempa bumi di Lebak, Banten, pada 23 Januari, yang turut menggoyang Jakarta, dan memuncak pada gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok dan gempa 7,4 SR di Sulawesi Tengah. Tanpa adanya peringatan dini, gelombang tsunami menghantam pesisir Banten dan Lampung pada malam 22 Desember. Lebih dari 280 orang dinyatakan meninggal dunia. Letusan gunung Anak Krakatau yang memicu longsor bawah laut diyakini sebagai penyebab gelombang maut tersebut. Bencana ini melengkapi nestapa yang dialami Indonesia selama 2018.
Tahun 2018 Adalah Tahun Bencana Terparah Sejak Satu Dekade. Setidaknya itulah yang diklaimkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB mencatat sepanjang tahun 2018 jumlah korban meninggal dunia akibat bencana mencapai 4.231 jiwa sementara korban mengungsi jumlahnya mencapai kurang lebih 3 juta jiwa. BNPB sendiri mencatat bahwa di tahun 2018 telah terjadi 2.426 kali bencana sepanjang tahun 2018.
Allahumaghfirlahum warhamhu waafihi wafuanhum.Tanpa mengurangi rasa empati kita kepada para korban tentu menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai seorang muslim untuk terus berusaha bermuhasabah (mengoreksi) diri, karena bukan tidak mungkin terjadinya bencana yang ada selama ini adalah sebagian akibat dari kelalaian kita sebagai manusia. Sudah kita mafhumi bersama, bagaimana Allah SWT telah memberikan peringatan kepada kita di dalam Al-Qur'an. Bahwa sesungguhnya terjadinya berbagai kerusakan (bencana) baik di darat ataupun lautan itu tidak lain adalah dikarenakan ulah dari 'tangan' manusia (lihat Qs.Ar-Rum : 40). Jelas di ayat ini Allah memastikan bahwa manusia merupakan 'aktor' utama yang menyebabkan terjadinya bencana.
Maka penting bagi kita hari ini untuk mulai menyadari berbagai kesalahan-kesalahan kita selama ini. Untuk kemudian berusaha untuk mulai memperbaiki diri, menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Mendekat kepada Allah SWT setelah mungkin menjauh untuk waktu yang cukup lama. Kembali kepada setiap ketetapan-Nya, menjalani hidup sesuai dengan apa-apa yang diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang Dia larang. Laa hawla walaa quwwata illa Billah.
Tahukah kita kesalahan terbesar kita selama ini?.Yaitu ketika kita sampai hari ini masih merasa mampu menyaingi Allah SWT dalam menetapkan hukum. Mengesampingkan hukum-hukum Syariat-Nya lantas beralih dan mengadopsi hukum-hukum kufur buatan manusia. Maka saatnya kita kembali kepada aturan yang Allah SWT tetapkan. Semoga tahun 2019 ini menjadi tahun muhasabah bagi semua. Aamiin Allaahumma Aamiin.