WARGA MISKIN MENINGKAT, PERTANDA APA?

 

Oleh : Siti Ruaida S.Pd



Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Esya Zain mengungkapkan, Keluarga Sangat Miskin (KSM) di daerahnya masih berkisar sembilan ribu orang, semuanya mendapat program kesejahteraan dari pemerintah.


Beliau mengungkapkan bahwa data  warga miskin di ibu kota provinsi Kalsel ini sebenarnya lebih 19 ribu orang, dan yang masuk katagori Keluarga sangat miskin (KSM) sekitar sembilan ribu orang sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016. Validitas data ini terus dilakukan setiap tiga bulan untuk mendapatkan data yang pasti, untuk mendapatkan penanganan tepat sasaran terutama berkenaan dengan hunian atau pemyedian rumah sebanyak 226 unit rumah dan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Program Keluarga Harapan (PKH), yang digadang-gadang oleh pemerintah provinsi mampu mengatasi persoalan kemiskinan di Kalimantan Selatan. Program PKH ini juga diharapkan bisa meningkat penghidupakn dan ekonomi rakyat dengan bekerja yang rajin dan amanah, tidak hanya mengharap uluran tangan pemerintah dan tidak lupa memberi motivasi pada penerima bantuan KSM untuk merubah hidup, agar bisa keluar dari zona KSM ini, tentunya ini yang kita harapkan semua," paparnya. Hal ini Senada dengan apa yang disampaikan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina bahwa Jumlah orang berkreteria miskin di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meningkat sekitar 2.500 orang, hingga kini menjadi berkisar 20.250 orang. Menurut dia, kreteria warga pra miskin ini dengan adanya tambahan peserta yang dapat dimasukkan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dikatakan Ibnu Sina, sebagian warga yang belum tercover di JKT-KIS ini ada dibantu dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel). Banjarmasin sendiri  memiliki penduduk sekitar 700 ribu jiwa yang tersebar  di lima kecamatan. Dan masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Bahkan sekitar 10.000 warga masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial. Selain itu, kawasan kumuh di Banjarmasin juga masih cukup luas, yakni, sekitar 3,1 persen atau 360.000 hektare dari luas wilayah kota berjuluk "Kota Seribu Sungai" ini menurut data Dinas Perumahan dan Kawasan Kumuh Kota Banjarmasin. (Data 2017 ANTARA News Kalimantan Selatan)


Kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dengan berbagai program seperti PKH, KIP,KIS sudah dijalankan dan menjadi jargon unggulan untuk tujuan menyejahterakan seluruh rakyat dengan berbagai program tersebut agar bisa keluar dari kemiskinan. Tapi dalam realitanya rakyat miskin senantiasa bertambah tiap waktu. Ini bukti bahwa perekonomian yang dibangun berlandaskan ekonomi kapitalis tidak mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Ternyata program tersebut hanya menjadi solusi sesaat tanpa mampu menyelesaikan persoalan sampai ke akar masalah.


Kesejahteraan dalam Islam terwujud kala seluruh kebutuhan pokok rakyatnya terpenuhi individu per individu. Program yang dijalankan penguasa sejatinya mampu memberikan manfaat besar bagi seluruh rakyatnya. Secara sistemik, tidak rumit dan tepat sasaran. Kalau penguasa mengadopsi sistem ekonomi islam dimana kebijakan yang dibuat memang menguntungkan  dan memang diperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Bukan untuk segelintir para kapital (pemilik modal).

Tugas negara adalah menjamin semua warga negara mendapatkan kesejehteraan, artinya terjaminnya lapangan pekerjaan yang berdampak pada kemampuan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pokok termasuk pangan, yang akan bisa dipenuhi oleh rakyat. Apabila Negara dapat menjamin ketersediaan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok berupa lapangan pekerjaan yang tersedia bagi rakyat untuk meningkatkan ekonomi mereka sehingga kondisi perekonomian mereka mampu mengaatasi atau mampu menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok. oleh.  Peran negara dalam hal ini merupakan hal yang penting untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada baik potensi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia ( SDM) demi kesejahteraan rakyat. 


Jika pemerintah memang mempunyai komitmen kuat untuk mensejahterakan rakyat, harusnya pemerintah serius memfasilitasi para kepala rumah tangga untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan peningkatan keterampilan kerja sehingga mampu terserap dalam dunia kerja. Persoalan ini bagi Indonesia yang kaya SDA seharusnya mampu diselesaikan kalau SDA kita benar- benar dikelola oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Permasalahannya hari ini tanpa kita sadari bahwa sebenarnya negara ini sedang di jajah oleh sistem kapitalisme yaitu sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Para Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, dengan mengeruk kekayaan SDA negeri ini untuk kepentingan mereka.


Terjaminnya kebutuhan pokok tidak hanya melulu urusan terpenuhinya kebutuhan perut tapi kebutuhan pokok yang lain seperti pendidikan dan kesehatan, yang oleh negara dijamin atau menjadi urusan negara dalam pemenuhannya yang sumber keuangannya diperoleh dari pemanfaatan SDA secara tepat, sehingga rakyat tidak dipusingkan dengan biaya pendidikan dan kesehatan karena telah dipasilitasi negara secara gratis karena hal itu memang tanggung jawab negara untuk keberlangsungan sebuah bangsa  agar menjadi bangsa yang tangguh. Persoalannya hari ini kepala rumah tangga sebagai penanggung jawab rumah tangga dalam mencari nafkah, mereka harus berjibaku kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan  dipusingkan dengan tidak saja biaya kebutuhan perut tapi juga biaya pendidikan dan kesehatan yang tidak terjangkau.Padahal

Ketahanan sebuah negara tidak hanya diukur dari kekuatan militernya, tapi juga berbagai hal lainnya, seperti kualitas pendidikan dan kesehatan yang bermutu dan terpenuhinya ketahanan pangan rakyat.

Oleh sebab itu, sebuah negara yang bercita-cita membangun sebuah peradaban  haruslah memenuhi tanggung jawabnya untuk menjamin kesejahteraan rakyat.




Demikianlah Islam hadir tidak hanya sebagai agama ritual dan moral belaka. Islam juga merupakan sistem kehidupan yang mampu memecahkan seluruh problem kehidupan, termasuk dalam menangani masalah kemiskinan, menyediakan pendidikan berkualitas dan pelayanan kesehatan yang mumpuni demi kemaslahatan bersama sebuah bangsa. Karena itu sudah saatnya kita mencampakkan sistem selain Islam yang telah terbukti gagal dan selalu mendatangkan musibah demi musibah kepada kita. Sudah saatnya kita kembali pada syariah Islam yang berasal dari Allah Ta'ala. Hanya syariah-Nya yang bisa menjamin keberkahan hidup manusia. Syariah Islamlah yang akan menjadi rahmat bagi sekalian alam Baldatun tayyibun warrabun ghafur.


Wallahua'lam 


Penulis adalah Pengajar di MT.s Pangeran Antasari Martapura

Member AMK KALSEL

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak