UMAT BERSATU DI BAWAH KALIMAT TAUHID

Kawasan Monas telah dipenuhi peserta Reuni  Akbar Mujahid 212 sebanyak kurang lebih 13 juta jiwa. 

"Reuni tersebut digelar sebagai bentuk rasa syukur untuk mengenang spirit perjuangan Aksi Bela Islam 212 pada 2 Desember 2016 yang telah menggemparkan seluruh penjuru dunia" ujar Ustadz Bernard Abdul Jabbar sebagai Ketua Panitia Acara Reuni 212 (msn.com)

Peserta Reuni Akbar Mujahid 212 mengikuti rangkaian kegiatan,  mulai sholat tahajud bersama, sholat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan dzikir dan istighotsah kubro hingga waktu zuhur. (Jakarta, DAKTA.COM) 

"Kehadiran Jutaan Umat Menjadi Bukti Bahwa Umat Memiliki Satu Pengikat Dan Satu Visi Yakni Menegakkan Kalimat Tauhid"

"Kalimat Tauhid ini dikibarkan, karena umat sudah merasa tertekan akibat banyaknya kejadian ketidakadilan, kriminalisasi, serta proses hukum yang tebang pilih," ujar Yusuf Muhammad Martak (Koordinator Reuni Aksi 212 sebagai Ketua Umum GNPF Ulama) 

"Islam mencintai peraturan, dan kita memiliki kemauan untuk bersatu", ujar bunda Neno Warisman. 

Dengan izin Allah SWT, Alhamdulillah semuanya lancar, acara berjalan dengan baik, hikmat dan tidak ada hambatan maupun gangguan. (mediaumat.news) 

Hadir di acara akbar ini mulai dari rakyat biasa, petani, tukang bangunan, pengusaha, guru, dosen, mahasiswa, santri, kyai, artis, ulama juga gubernur dan pejabat-pejabat lainnya, ditambah lagi peserta anak-anak serta non muslim. 

Berbagai ancaman dan tekanan tidak mampu memupus ghirah perjuangan umat yang merindukan sebuah keadilan hukum. 

Umat saling bahu membahu ingin menyatukan visi dan menyuarakan kebenaran yang hakiki. 

Semangat perjuangan umat yang hadir di Reuni 212 ini semakin kuat dan membahana ke seluruh penjuru dunia, yang terbukti acara serupa diikuti oleh umat islam di Malaysia dan berbagai negara lainnya. 

Mereka menuju lokasi monas dengan berjalan kaki, bersepeda, naik motor, mobil, bis, kereta api, kapal laut, bahkan sampai menyewa helikopter dan pesawat terbang. Luar biasa Allahu Akbar. 

Persatuan Dalam Kalimat Tauhid Menuju Perubahan Hakiki,

"DENGAN MENERAPKAN HUKUM-HUKUM ALLAH DALAM SELURUH ASPEK KEHIDUPAN DAN MENINGGALKAN SISTEM SEKULER DEMOKRASI."

Umat sudah terbangun dari tidur yang panjang. Umat sudah menyadari bahwa negri ini sedang dijajah. 

Umat sudah lelah terpisah dan tersekat-sekat oleh batas-batas negara, sehingga memudahkan kaum kafir imperialisme untuk mengadu domba umat islam dengan sistem demokrasi kapitalisme sekulerisme.

Alhamdulillah umat sudah mulai cerdas dan tidak mudah untuk di adu domba lagi. 

"PERSATUAN UMAT HAKIKI DI BAWAH KALIMAT TAUHID BUKAN UTOPI"

Bukan suatu yang mustahil, persatuan umat dibawah satu komando ulama, di bawah satu kepemimpinan islam oleh seorang khalifah dengan sistem khilafah islamiyah.

Sebagaimana khalifah Muhammad Alfatih Memimpin Konstantinopel dengan sistem khilafah islamiyah sehingga rakyatnya merasakan kedamaian dan kemakmuran baik yang muslim maupun non muslim, karena islam rahmatan lil'alamin.

Islam membawa rahmat bagi seluruh alam tidak terkecuali hewan dan tumbuhan.

Kebangkitan islam telah nampak di depan mata. Rasul saw bersabda :

"Tak akan tersisa di muka bumi satupun rumah, baik di kota maupun di desa, kecuali Allah memasukkan ajaran Islam ke dalamnya dengan kemuliaan yang menjadikan mulia, atau kehinaan yang menjadikan hina; Allah memuliakan mereka, sehingga mereka menjadi pemeluknya, atau mereka dihinakan sehingga mereka tidak memeluknya."(HR. Al-Hakim, 8442; Ahmad, 22697).

Dengan penerapan Islam secara kaffah, akan memberikan perlindungan terhadap agama, akal, harta, jiwa, keturunan dan keamanan; serta akan menjamin perwujudan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Sehingga baik muslim maupun non muslim akan merasakan kebahagiaan hidup dalam naungan Islam. Allah SWT berfirman :

 "Tiadalah Kami mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam." (TQS.al-Anbiya'(21): 107)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak