(Sumber: BBC.com)
Oleh Azzah Sri Labibah S.Pd
(Pengasuh Majelis Taklim Pantura)
Uighur telah mengguncang dunia dengan kabar yang nista dan tiada berdaya, penyiksaan pemerintah cina kepada kaum muslim uighur berlangsung lama penyebabnya tiada lain hanyalah karena mereka memeluk islam.
Walaupun pemerintah China mengelak alasannya bukan karena islam namun fakta membuktikan bahwa hanya alasan itu adanya pembantaian. Mereka menutup banyak masjid, melarang pria memelihara jenggot,yang menolak akan diganggu dan diintimidasi mereka juga memaksa pemilik toko untuk menjual alkohol dan melarang umat islam memberi nama islami.
Bahkan kabar terakhir mereka membuat kamp-kamp konsentrasi mirip tahanan besar, disinilah mereka berupaya mencuci otak muslim uighur dan menanamkan doktrin komunisme, walaupun otoritas China hanya mengaku mengirimkan tahanan ke sebuah pusat pelatihan padahal ada seorang mantan tahanan yang mengaku pernah diminta untuk keluar dari agama islam dan dia juga diminta mengucapkan kesetiaan kepada partai komunis China serta disiksa jika ada penolakan untuk menyanyikan lagu-lagu yang memuji partai komunis.
Keimanan kaum muslim uighur hampir luntur, kacaunya pikiran dan perasaan tidak terukur. Mereka hampir binasa dalam segala hal namun banyak saudara muslim lainnya yang tutup mata dan mati rasa termasuk di negeri kita tercinta.
Pemerintah Indonesia tidak bisa ikut campur terkait permasalahan yang terjadi karena itu adalah urusan dalam negeri China. Kalau masalah domestik kita tidak ingin campuri masalah itu.ujar Jusuf Kalla di hotel Fairmont, Jakarta senin 17/12
Bahkan menteri Agama pun seakan akan belum percaya terhadap semua masalah ini beliau ingin kejelasan langsung dari pemerintah China kepada masyarakat dunia agar tidak menimbulkan dugaan dugaan yang tidak berdasar (detik.com).
Padahal pemerintah China selalu mengelak atas penindasan tersebut bagaimana kami bisa percaya dengan penjelasannya.
Kenapa Indonesia seakan akan mati rasa?
Setidaknya ada beberapa alasan diantaranya adalah
1. Ketergantungan ekonomi yang tinggi kepada China dibidang perdagangan dan investasi dalam konteks bilateral dan CAFTA yang membuat pemerintah berpikir panjang sebelum membuat kebijakan atas praktik pelanggaran HAM yang terjadi di uighur Xinjiang.
2. Indonesia juga telah menyepakati perjanjian kemitraan komprehensif strategis bersama China pada 2008 lalu.
3.Tersekat nasionalisme tinggi.
Paham kecintaan terhadap bangsa sendiri banyak disalah artikan oleh kebanyakan muslim sehingga membuat mereka tidak peduli pada saudaranya yang tidak sebangsa.
Indonesia adalah negara yang mayoritas muslim. Dan seorang muslim dengan muslim lain digambarkan oleh Rosulullah:
Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling cinta, kasih sayang dan simpati diantara mereka seperti satu tubuh, jika salah satu organ sakit maka seluruh tubuh demam dan tidak bisa tidur. (HR. Muslim dan Ahmad)
Dan ketika saudara mereka minta tolong maka kaum muslim wajib memberikan pertolongan kepada mereka.
Allah berfirman
"jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam pembelaan agama,maka kamu wajib memberikan pertolongan.(QS. Al Anfal :72)
Seperti itulah seharusnya yang dilakukan oleh kaum muslim untuk mengutamakan ukhuwah islamiyah dibandingkan ikatan yang lain.
Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam dan banyak para ahli yang mampu mengelolanya namun kemandirian negara ini terhalang idiologi yang tidak syar'i sehingga seolah olah terhadap China kita tidak berarti padahal tidak demikian. Segera ubahlah sistem ekonomi kapitalis ini dengan ekonomi islami insya Allah akan melimpah rizki pada negeri ini.
China adalah negara kafir yang terang terangan menyerang islam sehingga kita tidak boleh bekerjasama dengannya.
Sudah saatnya negri yang mayoritas muslim ini unjuk gigi dengan kekuatan idiologi.lepaskan ikatan yang tidak syar 'i menuju kebangkitan hakiki
Umat islam bisa berdaya, adidaya dan punya mental singa hanya hidup di negara yang dianjurkan pencipta yaitu khilafah islamiyah yang akan bisa menyelamatkan umat islam yang menderita.
Wallahu a'lam