Tunduk Pada Aseng: Rezim Bungkam Saat Uyghur Butuh Pertolongan


Oleh: Yati (Ibu Rumah Tangga)


Tidak banyak yang dilakukan oleh Indonesia dalam menanggapi kekejian pemerintah Cina dalam memperlakukan muslim Uyghur. Pelanggaran hak asasi manusia dan genosida ini tidak berbeda dengan kasus di Rohingya dan Myanmar, dimana Indonesia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali protes yang dilakukan sebagian masyarakat saja.


Pemerintah Cina sudah menangkap setidaknya 800 ribu dan kemungkinan 2 juta masyarakat uyghur dimasukkan kedalam kamp yang mereka sebut sebagai kamp re-ekudasi. Pemerintah Cina melegalisasinya dan mengatakan bahwa kamp tersebut sebagai pusat pelatihan untuk melawan ekstrimisme, tapi faktanya mereka yang ditangkap termasuk rektor universitas dan pejabat partai. Kamp pusat re-edukasi telah memaksa muslim Uyghur menjalani program doktrinasi seperti mempelajari propaganda komunisme dan memberi salam hormat kepada presiden Cina, Xi Jinping.


Besar harapan umat agar pemerintah Indonesia menyelesaikan permasalahan ini, akan tetapi sayangnya sikap tersebut sama sekali tidak tercermin pada rezim saat ini. Kerjasama ekonomi yang sedang dijalani Indoesia dengan Cina tidak bisa menjadi alasan Indonesia untuk memikirkan nasib jutaan muslim di Uyghur yang teraniyaya.


Pemerintah malah melakukan upaya persuasif terhadap Cina, hal itu sangat memungkinkan dilakukan karena adanya kedekatan hubungan pemerintah sekarang memiliki hubungan baik dengan elite pemerintah Cina. Semestinya ini menjadi modal tambahan bagi Indonesia untuk bersikap lebih aktif demi membebaskan jutaan muslim Uyghur yang saat ini ditahan.


Dari paparan diatas sudah sangat jelas bahwa kepemimpinan yang amanah hanyalah kepemimpinan yang berlandaskan pada syari'at Islam. Dengan kata lain, pemimpin yang amanah hanyalah pemimpin yang benar-benar menerapkan dan menjalankan syari'at Islam secara kaffah/keseluruhan dalam mengurus semua urusan rakyatnya. Berbanding terbalik dengan sistem dan rezim saat ini, mustahil para penguasa dan para pemimpin bisa amanah dalam megurus rakyat mereka, pasalnya rezim ini telah patuh dan taat pada asing dan aseng.


Allaahu a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak