Oleh : Messy (Aktivis Mahasiswa)
Masyaa Allah, itulah kata yang pas mengungkap kebahagian umat muslim. Karena, mendapat kado spesial dari pasukan berbaju coklat. Minggu pagi (2/12) di silang Monas, Jakarta Pusat Polda Metro Jaya telah menyiapkan 20 ribu pasukan untuk mengamankan kegiatan reuni akbar 212 yang dibungkus dengan kegiatan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Persiapan pasukan ini merupakan jawaban dari pihak Kepolisian atas surat keterangan petugas kegiatan reuni akbar 212, sesuai yang diungkapkan oleh Kombespol Argo Yuwono selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya.
“Kami juga akan melibatkan unsur lain seperti TNI dan pemerintah DKI Jakarta. Pemprov mempersiapkan lokasi untuk mengawal dan mengamankan jalannya kegiatan reuni,” jelas Argo di Mapolda Metro Jaya, kemarin (1/12).
Polisi akan optimal terhadap kegiatan reuni tersebut. Dilihat dari antisipasi terhadap kemungkinan-kmungkinan buruk yang akan terjadi juga telah dipersiapkan solusinya. Misalnya, persiapan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas pada pelaksanaan reuni akbar tersebut yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Kata Argo, salah satu persiapan solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas adalah melakukan rekayasa lalu lintas menggunakan kontra flo.
Meskipun tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh Polisi. Namun, polisi akan mengerahkan usaha yang terbaik demi keamanan seluruh pihak yang terlibat dan kelancaran kegiatan reuni di Monas. Karena, kegiatan tersebut bersamaan dengan agenda rutinitas tiap minggunya yaitu acara Car Free Day (CFD).
“Kegiatan untuk rekayasa lalu lintas ini juga kegiatan rutin karena disitu ada acara CFD dan memang kita rekayasa juga, nggak ada hal-hal yang khusus untuk kegiatan hari minggu”, ungkap Kombespol Muhammad Yusuf selaku Dirlantas Polda Mertro Jaya,
Selain itu, kegiatan reuni tidak akan menganggu aktivitas apapun, termasuk CFD. Ini terbukti ketika reuni akbar 212 tahun 2017, pada saat itu berlangsung pernikahan sepasang non muslim di gereja. Adanya aksi tersebut sama sekali tidak menganggu lancar pernikahan tersebut, malah peserta aksi memberi jalan kepada sepasang non muslim berjalan menuju gereja.
“CFD ada, semuanya tetap ada, tak ada kegiatan pun CFD tetap ada, seperti biasa. Memang setiap kegiatan hari Minggu kan memang kita laksanakan kegiatan rekayasa lalu lintas. Tidak ada penambahan (personel). Kayak biasa saja. Termasuk juga antisipasi kantong parkir yang paling ada penambahan di lokasi yang memang termasuk kawasan parkir,” ungkap dia
Adanya aksi reuni akbar 212 tidak merepotkan pihak manapun. Termasuk dari pihak kepolisian, karena dari pihak kepolisian sendiri tidak melakukan persiapan khusus. Karena telah ada rutinitas persiapan khusus dalam CFD. Sembari menjaga keamanan CFD sekaligus menjaga keamanan aksi reuni 212.
Sementara itu, pemerintah ataupun pihak manapun tidak boleh menebar isu negatif terhadap aksi reuni 212. Karena ini bisa di lihat dari dua aksi 212 sebelumnya. Berjalan lancar dan tenang. Salah satu tujuan di adakan aksi ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan umat muslim seluruh Indonesia.
“Berikan saja ruang kepada umat untuk berekspresi,” ungkap Andre selaku Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra pada wartawan (1/12).
“Kami minta pemerintah jangan seolah menakut-nakuti masyarakat, membuat reuni akbar 212 ini menjadi sesuatu yang menakutkan. Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf juga di undang. Ini kan menunjukkan bahwa reuni akbar 212 ini jauh dari unsur politik,” ujarnya.
Jadi, jelas baik pemerintah ataupun pihak manapun yang tidak mau aksi ini di lakukan dengan cara menyebarkan isu negatif terhadap aksi 212. Aksi ini murni wujud ikatan ukhuwah dan spirit persatuan, tak ada unsur politik disana. Jika ada pemerintah atau pihak manapun yang merasa terganggu dengan di adakan aksi ini, takut kedudukannya tergeserkan. Patut di pertanyakan kepada mereka, kesalahan apa yang mereka lakukan sehingga begitu takut dengan persatuan dan kesatuan umat.