Oleh: SW. Retnani S. Pd. (Prakyisi Pendidikan)
Mengimani Alloh swt tidak cukup hanya sebatas menyakini Alloh swt sebagai Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan. Mengimani Alloh swt juga berarti menyakini bahwa Alloh swt Maha Mengawasi setiap amal perbuatan manusia. Sehingga tak ada sedikitpun bagi Alloh swt yang tersembunyi. Alloh swt senantiasa memperhatikan, mencatat, menghitung dan kelak akan membalas perbuatan hamba- hambanya. Firman Alloh swt yang artinya:
"Engkaulah yang mengawasi mereka. Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu". (TQS. Al-Maidah(5): 117).
Sebagai makhluk yang dibekali akal oleh Alloh swt selayaknya kita mampu berfikir sehingga mampu menjauhi segala perbuatan dan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan Sang Pencipta, Alloh azza wajalla.
Banyaknya bencana yang terjadi di negeri ini merupakan gambaran perbuatan dan perilaku manusia yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditentukan dan diperintahkan Alloh swt.
Seperti yang kita ketahui bersama, sabtu kemarin daerah Banten dan Lampung terkena bencana tsunami.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purbo Nugroho mengungkapkan bahwa data yang ia terima menyebutkan korban sebanyak 168 meninggal dunia, 745 luka dan 30 orang hilang.
Adapun kerusakan akibat terjangan tsunami ini sebanyak 558 unit rumah rusak, 9 hotel rusak berat, 60 warung kuliner dan 350 perahu rusak.
Jumlah ini akan terus bertambah sebab berbagai pihak seperti TNI, Polri, PMI, Tagana dll. masih terus melakukan pencarian korban. (Tribun Jogja) (23/12/2018)
Tak hanya masyarakat sekitar yang menjadi korban. Bencana tsunami Banten dan Lampung inipun telah menelan korban para selebritis Indonesia. Mereka adalah group band Seventeen dan pelawak Argo yang akrab dikenal dengan nama Aa Jimmy.
Alloh swt berfirman:
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (TQS. Ar-Rum(30): 41).
Koreksi untuk kita semua bahwa terjangan dan hantaman tsunami di berbagai daerah Indonesia seperti Banten, Lampung, Donggala, Aceh dll. adalah akibat dari pengabaian Hukum- hukum Islam.
Selama ini banyak sekali hukum- hukum Alloh swt yang telah diabaikan dan dipelintir oleh rezim saat ini demi kepentingan individu ataupun kelompok mereka.
Bahkan serangan terhadap ajaran Islam terus dilancarkan kaum sekuleris demi tujuan mereka yaitu untuk menghilangkan sisa- sisa hukum Islam yang berpotensi memunculkan kebangkitan yang akan melawan hegemoni dan penjajahan mereka atas dunia.
Terkait dengan firman Alloh swt diatas, bahwa perbuatan manusialah yang mengundang berbagai bencana dan masalah kehidupan.
Maka bencana tsunami hanyalah seribu satu problematika yang melanda bangsa dan negeri ini. Semua ini mestinya mampu membuka mata, pikiran dan hati kita semua terutama para penguasa bahwa bencana dan musibah terjadi akibat penyimpangan Hukum- hukum Alloh swt.
Sehingga dibutuhkan kesadaran untuk bertobat atas segala kemaksiatan. Seruan tobat ini tak hanya khusus pribadi dan golongan melainkan semua pihak serta kalangan negeri ini memang harus segera bertobat.
Dan tentu harus dilakukan dalam bentuk taubatan nashuha secara menyeluruh dan di lakukan bersama- sama oleh semua lapisan masyarakat.
Sebagai wujud taubatan nashuha atau tobat yang sebenar- benarnya, maka yang harus menjadi fokus umat adalah mewujudkan ketaatan menyeluruh. Caranya tidak lain yakni kembali pada sistem dan hukum Islam dengan penerapan Syariat Islam secara menyeluruh.
Wallohu a'lam bish showab.