Surat dari Ibuku


Oleh : Lilik Yani


Malam ini, aku lagi berbenah  rak buku pribadiku. Tak terasa, buku-buku semakin menumpuk saja. Hadirnya buku baru, terkadang harus menggeser buku lama. Bukan maksud untuk menyingkirkan. Tapi harus diatur biar mudah kalau mencarinya.


Lalu, ku ambil buku diary saat kuliah. Ku lihat ada sepucuk surat masih tersimpan rapi di amplopnya. Ternyata, surat dari ibuku. Berisi sebuah pesan untuk mengingatkanku, agar selalu bergantung dan melibatkan Allah, dalam urusan apapun.


Sahabat, maukah ikut membaca pesan ibuku? Perempuan desa yang teramat sederhana, tapi memiliki keimanan kuat kepada Rabb-Nya. Aku bagikan buat kalian. Mohon dibaca ya. Semoga ada pelajaran yang bisa dipetik. In syaa Allah. Inilah pesan dari ibuku.


*******


"Anakku, Libatkan Allah"


Anakku, bagaimana kabarmu di kota? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah. Ibu sekeluarga di desa, Alhamdulillah semua sehat juga.


Anakku, saat kalian mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahmu, libatkan Allah. Mohonlah bimbingannya, agar diberi petunjuk langkah-langkah yang benar dalam mengerjakan. 


Saat kalian menghadapi masalah dengan teman, dosen atau siapa saja, libatkan Allah. Karena Dialah pemegang hati orang-orang tersebut. Allah bisa membolak balik hati hambaNya. Mohonlah pertolongan kepada Allah agar dilembutkan hati mereka, sehingga dilancarkan semua urusanmu. 


Saat kalian sakit, hendak ke mana kalian mencari kesembuhan. Bukan dokter atau obat yang bisa menyembuhkan sakitmu. Tapi hanya Allahlah yang bisa memberi kesembahan. Maka dari itu, libatkan Allah agar diberi petunjuk hendak ke mana kalian datang berobat sebagai bentuk upayamu.


Dengan melibatkan Allah, maka Allah akan membisikkan kepada dokter agar menulis resep yang tepat. Sehingga sakit yang kalian rasakan bisa sembuh dengan ijin Allah. 


Saat kalian bingung memilih pekerjaan. Karena ada beberapa instansi yang memberi penawaran bagus kepada kalian. Tapi kalian tidak tahu mana yang terbaik. Maka libatkan Allah. Dia yang paling tahu mana yang cocok buat kalian. Dia yang paling memahami kebutuhan kalian, pasti akan pilihkan yang terbaik. 


Saat kalian hendak mencari pasangan hidup. Ada calon lebih dari satu. Kalian tidak tahu mana yang terbaik buat kalian jadikan partner dalam mengarungi kehidupan nantinya. Maka kalian harus libatkan Allah. Apalagi pernikahan itu suatu perjanjian agung, yang tidak boleh memakai aji coba-coba. Jadi jangan sampai salah pilih. Dengan melibatkan Allah, maka Dia akan memilihkan yang paling tepat dan terbaik buatmu. Yang bisa diajak kerjasama dalam ketaatan kepada Allah. Yang bisa saling memotivasi untuk meningkatkan keimanan dan bisa mengajakmu menuju syurgaNya. 


Anakku, dalam menjalani kehidupan di dunia ini, tidak selamanya kita dalam kemudahan. Banyak rintangan, halangan, kesulitan yang menghadang perjalanan kita. Tapi kalian tidak perlu takut, karena kita punya Allah. Setiap saat Dia siap menolong kita, jika kita memohon pertolongan kepadanya. 


Maka dari itu, libatkan Allah dalam semua urusanmu. Urusan yang besar atau kecil. Urusan yang susah atau mudah. Bahkan, sebelum menghadapi masalah pun, hendaknya selalu bersandar kepada Allah. 


Tidak ada masalah yang tidak bisa teratasi kalau kita selalu melibatkan Allah dan berdoa mohon pertolongan Allah. 


" Berdoalah kepadaku, niscaya akan Aku perkenankan permohonanmu.. " (TQS Al Mu'min : 60).


" ...Sesungguhnya Aku dekat, Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa, jika dia berdoa kepadaku... (TQS Al Baqarah : 186).


Anakku, hadapi hidup dengan penuh semangat. Ada Allah yang selalu siap memberi pertolongan. Jika kalian memohon pertolongan kepadaNya.


Sebagai bentuk terima kasih, jalankan semua kewajibanmu dan selalu upaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Semoga Allah meridloimu. Aamiin. 


*******


Sahabat, cukup panjang ya pesan ibuku. Begitulah, orang desa sederhana. Tidak memiliki alat komunikasi waktu itu. Walau teknologi sudah masuk desa, tapi kondisi keuangan belum memungkinkan membeli HP. Jadi surat adalah alat komunikasi murah meriah, bisa cerita panjang lebar. Hehe. Baru telpon di wartel atau pinjam tetangga kalau ada kepentingan mendesak. 


Oya sahabat, aku senang memiliki ibu seperti ibuku. Banyak bicara, bahkan terkesan cerewet kalau bertemu. Apa saja diceritakan. Dan ujungnya, pasti ada pesan yang dikaitkan sama Allah. Seperti di surat itu. Kadang sebel juga sih, tapi kalau dirasa-rasa, emang benar ucapan ibu. Jadi aku tidak bisa membantah. 


Menjelang hari ibu, aku berdoa kepada Allah, agar Allah berkenan memberi kesehatan kepada ibuku, diijinkan berusia panjang dalam keberkahan dan dimudahkan beribadah, dicukupkan rezki yang berkah. Dan semoga diridloi Allah keinginan beliau untuk berziarah ke Mekkah Madinah bersama Ayah dan nenek. Aamiin.

 


Surabaya, 14 Desember 2018


#EdisiKangenIbu

#IbukuGuruSpiritualku


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak