Oleh: Melani Widaningsih (Ibu Rumah Tangga)
Aksi Bela Tauhid 212, Ahad (2/12/2018) lalu menjadi magnet pemersatu umat dari berbagai daerah, mereka berbondong-bondong datang ke Ibu kota untuk menjadi saksi dari momentum berkibarnya jutaan Al-Liwa’ danAr-Rayah. Di balik fenomena pada aksi 212, ada fakta menarik ketika umat sangat menjaga agar jangan sampai ada yang menginjak rumput, tidak mendorong orang lain, member jalan, membagikan makanan.
Umat merasakan panggilan yang sama untuk hadir di aksi tersebut, yaitu panggilan iman dan dorongan kesadaran. Semua ingin memberikan yang terbaik yang dimiliki untuk membuktikan imannya. Kesadaran akan tanggung jawab sebagai Muslim yang harus membela kalimat tauhid, meninggikan bendera Rasulullah, dan menuntut pelaku pembakaran bendera Rasul diberi sanksi setimpal. Juga kesadaran bahwa citra umat Islam yang di cap radikal wajib dilawan dengan aksi nyata yang begitu santun, elegan dan bermartabat.
Umat melakukan kontrol terhadap diri dan lingkungannya, menunjukkan sikap terbaik sebagai Muslim dan juga ingin menjaga agar saudaranya melakukan hal yang sama. Tidak hanya pada skala diri dan lingkungan, kontrol social pun ditegakkan terhadap negara. Muhasabah bil Hukam adalah salah satu bentuk kontrol social yang bisa dilakukan umat terhadap penguasanya. Hal ini perlu dilakukan agar penguasa selalu menjalankan kewajiban-kewajibannya yaitu riayah suunil ummah , mengurusi urusan umat, melayani umat dan menjadi penguasa yang melindungi kepentingan-kepentingan umat. Penguasa seperti inilah yang diharapkan dan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para Khalifah sepeninggal Beliau. Kontrol social dalam bentuk muhasabah inilah menjadikan penguasa dalam melaksanakan tugasnya tetap berjalan sesuai dengan hukum syara.
Sesungguhnya inilah kekuatan dahsyat yang dimiliki umat Islam. Sebuah tata kehidupan dan sistem pemerintahan, yang dengannya bisa menghantarkan pada terpenuhinya seluruh kemaslahatan dan tercapainya kebaikan-kebaikan di dunia. Sekaligus bisa menjamin keselamatan dan kebahagiaan hakiki di akhirat. Tidak lain tata kehidupan itu adalah tata kehidupan Islam dan sistem pemerintahan yang bersumber dari Islam.
Wallahu'alam bi shawwab