Reuni 212, Semarak Kibarkan Panji Rasulullah

Oleh Maryati (Ibu Rumah Tangga Pembelajar Islam Kaffah)

Al-Liwa (bendera putih) Ar-Rayah (bendera hitam)sebagai panji Rasulullah, keduanya mempunyai makna - makna yang mendalam,yang lahir dari ajaran Islam. Di antaranya yaitu menjadi lambang Aqidah islam. Bendera yang bertuliskan kalimat sahadat Laa illahaillallah Muhammadurrasulallah, kalimat inilah yang membedakan Islam dan kekufuran, Kalimat yang menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Namun, sayang beberapa bulan yang lalu banser telah menghina dan menistakan dengan membakarnya, tepat di hari santri nasional jum'at 2 6 oktober 2018 di limbangan Garut Jawa Barat, dengan berjingkrak - jingkrak sambil bernyanyi, yang kemudian mereka sebarkan di media sosial. 

Sebagai umat Islam pasti akan marah, geram, dadanya bergejolak, darahnya mendidih, amarahnya membuncah, tetapi semua yang terjadi adalah makar Allah. Dengan makar tersebut umat bangkit dari berbagai penjuru daerah. Dan dari berbagai kalangan, guru, bapak-bapak, ibu-ibu, anak - anak, pejabat, pedagang, dll. Mereka bersatu tanpa melihat keanekaragaman bahasa, warna kulit, mazhab yang ada di tengah umat islam. Umat menjadi mulai mengenal banyak tentang islam kaffah dan mulai faham panji Rasulullah yang bertuliskan kalimat Tauhid yaitu kalimat yang mempersatukan umat Islam. 

Momentum itu kembali diselenggarakan dengan berbagai aksi bela Tauhid di sejumlah daerah, puncaknya di Jakarta pada aksi Reuni 212 pada tanggal 2 Desember 2018. Momentum besar ini sebagai peringatan persatuan umat islam di indonesia. Di mana orasi-orasi di gaungkan disana, lautan manusia  nampak terlihat, yang membuktikan bahwa umat tidak tercerai - berai tetapi sebaliknya bahwa umat islam bersatu. Allah berfirman dalam Qur'an surat Ali Imran ayat 103 '' Berpegang teguhlah pada tali agama Allah dan janganlah bercerai - berai"dan Qur'an surat Al hujurat ayat 10 "sungguh kaum mukmin itu bersaudara". Ayat tersebut jelas bahwa memerintahkan umat islam untuk bersatu dan melarang mereka untuk berpecah- belah. 

Dengan adanya aksi bela Tauhid 212 harus menjadi Momentum untuk lebih memperkuat kembali persatuan umat islam,yang akan membangkitkan  menjadi umat terbaik yang memimpin umat manusia yang sedang dalam kehancuran, karena dengan kebangkitan islam kemenangan islam akan tercapai. Karena itu adalah janji Allah swt, yaitu kemenangan yang akan di berikan kepada kaum muslim, saat itulah kebahagiaan hakiki akan terwujud, maka dari itu berimanlah dan taatlah dengan semua perintah dan semua larangan Nya. Dengan melaksanakan syariat islam secara kaffah, yakni mengikuti aturan Allah bukan aturan manusia, seperti sistem yang diterapkan di negeri ini. Sistem rusak, yang menyesatkan dan menyengsarakan, sudah saatnya untuk di tinggalkan dan beralih pada sistem yang tepat yakni sistem khilafah Islamiyah. Sistem yang sudah jelas di ridhai Allah swt, yang sudah terbukti kesahihannya dan di jamin mensejahterakan umat tidak hanya untuk umat islam saja tetapi nonmuslim pun akan merasakan kesejahteraan yang sama.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak