Oleh : Lilik Yani
Setelah paman Abu Thalib meninggal dunia
Kemudian Khadijah, istri tercinta juga menghadap sang Pencipta
Rasulullah saw sangat berduka
Orang-orang tercintanya meninggalkannya
Memenuhi panggilan Tuhan-nya
Dua orang istimewa pendukung perjuangannya
Menegakkan kalimat Allah di atas dunia
Mengajak umat ke jalan taqwa
Agar selamat dunia akheratnya
Abu Thalib selalu membela dan melindungi dakwahnya
Dari serangan dan penyiksaan fisik mereka
Khadijah istri setia dan istimewa
Menghibur Rasulullah saw ketika berduka
Dan membantu melepaskan kesulitannya
Dengan memberi kata lembut mencerahkan
Dan optimisme tinggi
Hingga hati Rasulullah saw tentram
Spirit kebulatan tekat menambah semangat
Dalam mewujudkan keinginan dan harapannya
Para sahabat telah pergi ke negara Habasyi
Sebagian masih di Makkah
Mengalami penyiksaan tak tertahankan
Oleh tangan-tangan kewenang-wenangan kafir Quraisy.
Mereka disiksa bukan karena melalukan kesalahan
Melainkan karena menyembahTuhan Yang Maha Esa
Dan mengingkari sembahan-sembahan mereka.
Keimanan tak berguna di dunia, tanpa ditopang oleh kekuasaan
Rasulullah saw berpikir
Jika mendapat daerah yang aman
Untuk mengumpulkan para sahabat
Dan mendirikan kekuasaan di daerah tersebut
Hingga beliau menemukan tempat yan cocok untuk pertumbuhan akidah
Di bawah sebuah naungan kekuasaan
Rasulullah mengamati dan menganalisa tempat-tempat
Dan daerah-daerah yang memungkinkan ditegakkan kekuasaan
Hingga beliau menemukan Thaif
Di Thaif ada Bani Tsaqif yang disana
Banyak saudara dari ibunda Rasulullah saw
Keluarga dekat yang akan memberikan perlindungan dan pengawasan
Ada pula keluarga yang didapat dari pernikahan
Seorang Quraisy menikah dengan orang Thaif.
Rasulullah saw mengira
Jika beliau berdakwah di Thaif
Dan menyeru penduduknya taat risalahnya
Meminta bantuan untuk membangun pondasi Islam
Mengajaknya bersama-sama menerima apa yang dibawanya
Yang dibawa adalah kebenaran dari Allah swt
Rasulullah saw pergi ke Thaif sendirian
Guna bicara dengan pemimpin Bani Tsaqif
Sampai Thaif Rasul temui tiga bersaudara
Abdu Yalil bin Amr bin Umair
Mas'ud bin Amr bin Umair
Hubaib bib Amr bin Umair
Mereka adalah pemimpin Bani Tsaqif
Dan tokoh yang dimuliakan
Ternyata mereka menolak permintaan Rasulullah saw
Bahkan mereka memprovokasi orang-orang awam dan budak
Untuk mencaci maki Rasulullah
Meneriakkan yel-yel tak etis
Mereka melempari Rasulullah saw dengan batu
Hingga kedua tumit beliau berdarah
Beliau menyelamatkan diri, masuk ke kebun milik Utbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin Rabi'ah
Orang-orang awam Bani Tsaqif mengejarnya
Rasulullah saw berteduh di bawah pohon anggur
Kedua anak Rabi'ah tergerak untuk mengasihi Rasulullah saw
Keduanya menyuruh pembantunya
Addas seorang Nasrani
"Addas, ambillah setangkai anggur yang telah di petik, letakkan di atas piring.
Kemudian pergilah dan berikan kepada orang itu.
Katakan kepadanya agar memakannya."
Addas menuruti perintah majikannya.
Addas berkata pada Rasulullah saw, "Makanlah."
Rasulullah saw mengambil sambil berucap, "Bismillah."
Baru setelah itu beliau memakannya.
Addas percaya pada Rasulullah dan mencium tangan Rasulullah.
Majikannya melihatnya dan memarahi Addas.
Surabaya, 1 Desember 2018
#Sirah Nabawiyah31
#RasulullahPergikeThaif