Nafas Cinta 212

Oleh: SW. Retnani (Komunitas Muslimah Cinta Tauhid)


      Cinta adalah anugerah dari Alloh swt yang sangat indah. Demi cinta orang akan rela melakukan apapun. Demi cinta pula orang akan berjuang sekuat tenaga. Bermacam cinta mampu menembus hati manusia. Cinta kepada sesama manusia, makhluk lainnya dan alam semesta. Namun, hanya ada satu cinta yang hakiki. Yakni cinta kepada Sang Khaliq, Alloh azza wajalla.


      Cinta kepada sesama manusia bisa diungkapkan dengan ikatan pernikahan, amar makruf nahi mungkar, tolong menolong dan kebaikan-kebaikan lainnya. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus para kaum Muslim yang hadir pada Reuni Akbar 212. Nafas cinta 212 telah membangkitkan semangat kaum Muslim untuk saling berbagi. Seperti yang dilansir Tribunnews (2/12/2018), disepanjang jalan menuju kawasan silang Monas, sejumlah peserta aksi 212 tampak membagikan makanan dan minuman gratis. Beragam makanan yang dibagikan antara lain nasi uduk, siomay, nasi bungkus dll.


       Kemudian cinta kepada makhluk lainnya dan alam sekitar bisa direfleksikan dengan menjaga dan melestarikannya, tidak mengganggu, merusak apalagi memusnahkannya. Cinta kepada alam sekitarnya pun merasuk kedalam sanubari para peserta Reuni Akbar 212. Bisa kita bayangkan jutaan manusia berkumpul disatu tempat dan hebatnya mampu untuk tidak mengganggu dan merusak rumput serta tanaman di Monas. Seperti yang diberitakan berbagai media, salah satunya adalah Gatra.com: "Tidak hanya berjalan damai dan tertib, peserta Reuni Akbar 212 juga menjaga lingkungan sekitar Monas untuk tidak merusak maupun menginjak-injak tanaman disekitarnya. Bahkan peserta saling mengingatkan untuk tidak berjalan di rerumputan".


      Semua nafas cinta 212 yang menggelora ini didasarkan pada cinta yang hakiki yaitu cinta kepada Alloh swt. Dimana cinta manusia kepada Alloh dan Rosul-Nya adalah menaati keduanya dan ridho terhadap segala perintah Alloh serta segala ajaran yang dibawa Rasululloh saw. Sebagaimana firman Alloh swt yang artinya:

" Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu , harta kekayaaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Alloh dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya. Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik". (TQS. At Taubah(9):24)). 

Alhasil, dengan menaati Alloh dan Rasul-Nya umat mampu menebarkan kontrol sosial yang sangat tinggi.


      Sekarang mari kita coba bandingkan dengan kegiatan aksi yang lain, pasti akan sangat jauh berbeda. Misalnya kegiatan aksi pembagian es krim di Taman Bungkul Surabaya yang telah menyulut amarah wali kota Surabaya, Tri Rismaharini. Marahnya beliau disebabkan sebagian besar tanaman rusak dan mati. Tak hanya itu lingkungan kotor dengan sampah yang berserakan. Ini adalah salah satu gambaran ketidakpahaman masyarakat pada ajaran agamanya tentang habluminnalLah, habluminannas dan hablubinafsi. Maka tidak heran peristiwa seperti ini sering terjadi. 


      Di sinilah dibutuhkan kontrol sosial yang dilandasi pada Syariah. Karena dengan Syariah moral akan terjaga, manusia akan semakin peka terhadap orang lain dan alam sekitarnya.


      Pentingnya diterapkan Syariat Islam ini salah satunya adalah untuk terus menjaga kontrol sosial individu, masyarakat dan negara. Sehingga tercipta individu yang mampu mengatur emosi, masyarakat yang peka terhadap lingkungan serta negara yang mampu melindungi juga meri'ayah umat agar terlepas dari segala kemaksiatan, kedzaliman, kemiskinan dan segala keterpurukan negeri ini.


      Sikap cinta pasti tak lepas dari muhasabah. Sebab, dengan adanya muhasabah, cinta akan terus langgeng, awet dan pastinya takkan ada dusta. Muhasabah tak hanya dikhususkan untuk pribadi atau individu. Muhasabah pun perlu dilakukan oleh elemen negara. Dengan muhasabah pada skala negara bisa sebagai bentuk kontrol sosial. Sehingga negara mampu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dan menjadikan kesejahteraan umat adalah point utama.


      Dengan menerapkan Syariat Islam akan tercipta negeri yang subur, makmur, adil dan sejahtera. Disebutkan dalam firman Alloh swt yang artinya:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (TQS. Al A'raf, 17:96).

Wallahu'alam bishshowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak