Merindu Tontonan Islami

Oleh : Vivin Indriani (Member Komunitas Revowriter)


Ramai kampanye penolakan terhadap penayangan iklan dari salah satu produk toko online di televisi. Pasalnya bintang iklan dalam tayangan tersebut adalah kelompok girl band asal Korea yang mengenakan pakaian cukup seronok untuk ukuran budaya ketimuran. Sejumlah pihak menyayangkan adanya pemutaran iklan di jam tayang film-film anak. Dimana tayangan seperti itu tentu sangat jauh dari etika yang diharapkan akan diserap anak dengan baik sebagai bagian dari nilai-nilai ketimuran dan agama.


Sekulerisme Pangkal Kemerosotan Etika Dan Moral


Sungguh sangat miris ketika orang tua sibuk menyelamatkan pemikiran dan gaya hidup anak-anaknya dengan menggaungkan petisi tolak iklan produk toko online yang menggunakan model seronok. Di sisi lain justru penolakan terhadap petisi yang kini telah di setujui oleh Komisi Penyiaran Indonesia(KPI) untuk tidak ditayangkan ini kian marak di media sosial. Ada lebih dari enam petisi dilayangkan. Walau sebagian menggunakan akun palsu namun rata-rata petisi yang di gaungkan untuk melawan boikot iklan model Korea Selatan ini dicetuskan oleh anak-anak muda penggemar K-pop.


Maemun Herawaty sebagai penggagas petisi tolak iklan model seronok ini betul-betul di cecar dengan aneka petisi yang menyudutkan. Bahkan dari salah satu sumber menyebutkan sempat ada yang ramai-ramai mereport(melaporkan) akun instagramnya hingga tidak bisa digunakan.


Ini sesungguhnya menunjukkan kualitas berpikir generasi muda hari ini yang cenderung bebas, tidak ingin di atur dengan aturan apapun dan bergaya hidup permisif(serba boleh). Mereka telah lama berada dalam kehidupan yang menjauhkan aturan agama dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan bisa di sebut membuang agama sama sekali. Sungguh sangat di sayangkan di saat ghirah beragama ummat Islam di negeri ini kian bangkit, namun ternyata masih ada sebagian besar anak muda yang lalai dan acuh pada aturan agamanya. Bahkan cenderung melawan aturan yang sesungguhnya demi kemaslahatan hidup mereka sendiri.


Hanya Islam Yang Punya Aturan Lengkap Pengaturan Tayangan Media


Sesungguhnya Islam adalah agama yang paripurna. Mengatur seluruh sendi kehidupan secara menyeluruh dan terintegrasi. Dimana aturan yang satu pasti berkaitan erat dengan aturan yang lain. Sehingga bisa dilihat dalam kurun masa peradaban Islam di era silam, kehidupan masyarakat dalam naungan sistem Islam sangat terjaga antara nilai-nilai agama dan kehidupan sosialnya.


Dalam persoalan tayangan media, maka Islam membolehkan seorang muslim melihat aneka hiburan. Selama hiburan itu tidak malalaikan, tidak bermaksiat dan terikat dengan norma-norma beragama. Negara yang menerapkan syariat Islam akan membatasi tayangan-tayangan yang tidak mendidik, terdapat untlsur pornografi dan kekerasan serta tayangan berbau syirik dan klenik yang bisa merusak tatanan kehidupan berpikir masyarakat.


Kontrol terhadap lembaga-lembaga penerangan(penyiaran)berada langsung di bawah tanggung jawab negara. Sehingga sebuah negara yang menerapkan syariat Islam akan menjadikan aturan Islam terkait tontonan dan penyiaran berjalan sesuai koridor syariat. Masyarakat akan tercerdaskan dengan tontonan yang mendidik. Pemikirannya akan terstimulus Islami dan lebih religius. Gaya hidup masyarakat pun akan lebih terarah dan terkontrol dengan baik dan mulia.


Sungguh kita merindukan tayangan yang mendidik generasi, mencerdaskan dan membimbing masyarakat menuju negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Wallahu'alam.

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak