Mengurai Proses Terjadinya Hujan Es

Oleh: Yusriani Rini lapeo, S. Pd

(Muslimah Media Konawe)


Salah satu fenomena alam langka terjadi di desa Kukuluri, Konawe. Kamis, 14/12/18, warga setempat dikejutkan dengan turunnya hujan es yang disertai angin puting beliung dan badai petir. Di satu sisi, warga begitu antusias menyaksikan fenomena tersebut. Namun, di sisi lain, mereka juga sangat ketakutan. 

Meski kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu parah, namun tumbangnya pohon besar di salah satu jalan utama cukup mengganggu aktivitas warga. Belum lagi, ada beberapa rumah penduduk yang rusak atap rumahnya akibat ditimpa puing-puing es. Sungguh fenomena yang aneh, tapi nyata.

Adapun terkait proses terjadinya hujan es, hal tersebut sudah dijelaskan di dalam Alquran dan dibuktikan secara ilmiah. Secara nash, Alquran telah menjelaskan tentang proses hujan es lebih dari 14 abad yang lalu, jauh sebelum para ilmuwan mengungkapkannya secara ilmiah.

Allah SWT berfirman dalam ayat-Nya: “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan” (QS. An Nur: 43).

Ayat di atas menjelaskan bahwa tak satu pun bencana alam yang menimpa manusia selain  merupakan qadha’ dari Allah SWT. Namun, dibalik qadha’ tersebut ada fenomena alam yang bisa dicerna. Termasuk ikhtiar untuk menghindarinya sebelum bencana alam terjadi. Dalam suatu kejadian bencana alam, ada yang berada dalam kuasa manusia (area yang dikuasai) dan yang berada di luar kuasa manusia (area yang tidak kuasai). Menyelamatkan diri atau orang lain dari bahaya termasuk dalam kategori ikhtiar (usaha) yang wajib dilakukan.

Sedangkan secara ilmiah, kalangan ilmuwan telah meneliti proses terbentuknya awan dan bagaimana hujan terjadi. Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara subtropis, tetapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.

Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah pembekuan, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terbentuklah es dengan ukuran yang besar.

Walaupun fenomena alam yang terjadi diluar batas kemampuan manusia, seyogyanya antisipasi bencana alam tetap dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi atau menghindari potensi kerugian dari bahaya yang ditimbulkan, sebagaimana dahulu Rasulullah SAW dan para khalifah mencontohkan penanganan pra dan pasca bencana alam. Wallahu a’lam.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak