Oleh:Elis Trusina, ST (Aktivis Akademi Menulis Kreatif)
Melihat, mendengar kabar betebaran di media sosial tentang Muslim Uyghur. Sedih sudahlah pasti, menangis juga pasti, kepiluan rasa hadir dalam jiwa.
Ada tiga realita pada muslim Uighur di Xinjiang, China, yaitu : Pertama, Pemerintah setempat menindas kaum muslimin dengan berbagai bentuk.
Kedua, Pemerintah setempat Menutup Banyak mesjid mensweeping masyarakat yang menggunakan nama islami, membakar alquran.
Ketiga, pemerintah setempat membuat di kamp-kamp konsentrasi, dengan alasan pendidikan atau pembinaan mirip tahanan besar. Di situlah mereka berupaya mencuci otak Muslimin Uighur dan menanamkan doktrin komunisme
Tiga realita itu mempertegas perilaku pemerintahan China sedang memusuhi segala bentuk yang berbau Islam. Pemerintah China yang terkenal dengan idiologi komunisnya memusuhi terang terangan umat Islam minoritas di sana juga kaum Kristen. Perilakunya menunjukkan kebencian secara nyata dan ini mengingatkan saya pada Al-Quran surat Al-Maidah ayat :5 yang artinya
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.
Sebagai muslim yang sadar bahwa muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah saudara sontak saja muncul rasa ingin menolong, tentu dengan pertolongan yang nyata yang mampu menghentikan penderitaan muslim disana, karena muslim disana jelas jelas minta pertolongan sementara sebagai muslim yang meyakini alquran surat al-Anfal ayat : 72 yang artinya
“Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan”. Wajib ternyata qita menolong nya. Menolong nya tentu tidak bisa dengan tangan kosong ataupun kekuatan individual yang sifatnya lemah. Menolong mereka harus dengan kekuatan besar di bawah naungan penguasa, yaitu minimal penguasa mengutuk keras hal tersebut, setelah itu memgirimkan pasukan, hal itu setidaknya itu yang di butuhkan. Wallahua’alam biashowab.