Oleh: Siti Sadja'ah
“Kalau syariah Islam diterapkan, yang
nonMuslim akan dipaksa untuk keluar dari agamanya dan masuk agama Islam.”
“Kalau Perda Syariah diterapkan, nanti
siswi-siswi di sekolah negeri dipaksa pakai busana muslimah.”
“Perda Syariah berpotensi meresahkan dan
memecah-belah. Nanti Indonesia bisa menjadi Suriah dan Irak.”
Pernah mendengar kalimat-kalimat di atas? Ya,
kalimat-kalimat yang sering diucapkan oleh mereka yang takut jika syariah Islam
diterapkan di negeri ini. Tidak hanya oleh orang-orang nonMuslim, yang Muslim
pun tak sedikit yang mengucapkannya. Sepertinya yang tersimpan di fail memori
otak mereka tentang syariat Islam adalah sesuatu yang menakutkan layaknya monster
yang harus dijauhi, bahkan oleh umat Islam sekalipun.
Itulah akibat massifnya propaganda negatif
tentang Islam yang disebarkan mereka yang tidak menyukai bangkitnya Islam dan
kaum Muslim. Karena mereka menyadari bahwa satu-satunya cara untuk melemahkan
dan menghancurkan umat Islam adalah dengan menjauhkannya dari Islam. Dan salah
satu cara untuk menjauhkan Islam adalah dengan memberikan gambaran yang buruk
tentang Islam dan memberikan gambaran yang indah tentang sistem lain seperti
sekularisme, liberalisme, pluralisme, demokrasi, dan sistem lain buatan
manusia.
Bagi seorang Muslim, melaksanakan syariah
Islam itu adalah kewajiban, bukan pilihan. Dia akan meletakkan aturan Allah
yang telah menciptakannya di atas aturan buatan manusia.
“Demi
Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim atas perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak ada keberatan
dalam hati mereka atas putusan yang kamu berikan dan mereka menerima keputusan
itu dengan sepenuhnya.” (TQS.an-Nisa [4] : 65).
Dia juga menyadari bahkan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang membuat hukum sendiri untuk membatalkan
hukum Allah.
“Janganlah
kalian mengatakan apa yang disebut-sebut oleh lidah kalian secara dusta, ‘Ini
halal dan ini haram’, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (TQS.an-Nahl [16} : 116)
“Sungguh
jika seseorang meyakini bahwa hukum yang Allah turunkan tidak wajib, bahwa
boleh dipilih, atau ia merendahkannya, padahal ia meyakini itu adalah hukum
Allah, maka ini adalah kekufuran yang besar.” (Imam
Ibnu Abi al-Izz al-Hanafi, Syarh ‘Aqidah
Thahawiyah).
Tudingan-tudingan negatif terhadap syariah
Islam tersebut tentunya tidak beralasan. Syariat Islam tidak hanya bagi Muslim
saja, tapi juga untuk seluruh umat manusia karena Islam diturunkan sebagai
rahmat bagi seluruh alam. Syariat Islam
bersifat universal dan memberikan perlindungan pada semua kalangan, termasuk
non-Muslim. Syariah Islam diterapkan untuk melindungi akal, agama, kehormatan,
harta, keturunan, keamanan, negara, dan jiwa manusia.
Dalam syariah Islam kalangan non-Muslim
dipersilakan untuk melaksanakan ibadah, makan-minum, berpakaian dan menikah sesuai
dengan agama dan keyakinan mereka. Siapapun dilarang untuk memaksa mereka
keluar dari agama mereka, dan merusak kehormatan, harta, dan darah mereka.
“Siapa
saja yang mencederai seorang kafir dzimmi, maka aku adalah musuhnya. Siapa saja
yang memusuhiku akan aku musuhi nanti pada Hari Kiamat.” (HR.al-Khatib)
Jadi, keliru jika ada yang menuding syariat
Islam akan berpotensi meresahkan dan mendiskriminasi orang-orang non-Muslim.
Justru keberadaan mereka akan dilindungi sepenuhnya sebagaimana perlindungan
bagi orang-orang Muslim. Bukankah ini adalah bukti bahwa umat Islam adalah umat
yang toleransi tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip akidahnya?
Selain itu, secara historis syariah Islam
telah terbukti mampu memelihara dan merawat kerukunan umat manusia dari
berbagai latar belakang agama yang berbeda selama 14 abad. Ketika saat hijrah
pertama kali ke Madinah, kaum Muslim dan Rasulullah hidup berdampingan bersama
kaum Nasrani, Yahudi, dan musyrikin. Begitu pun di Mesir dan Palestina, kaum
Nasrani dan Yahudi bisa hidup berdampingan dengan kaum Muslim secara aman dan
damai.
Oleh karena itu, tidak perlu takut atau phobia
terhadap penerapan syariat Islam. Syariat Islam akan membawa keberkahan, bukan
masalah. Insya Allah.
Wallaahu
‘alam bishshowab.[]
Tags
kolom opini