Oleh : Salwa Hidayah
Wahai ketehuilah sesungguhnya muslim
bersaudara, Wahai berpeganglah pada tali agama ALLAH ta’ala, Hayo bersatu padu,
Berpedoman pada Qur’an, mari galang persatuan. Lirik lagu diatas seisuai dengan
semangatnya agenda besar kaum muslimin yang baru terjadi yaitu mujahid 212 di
Jakarta. Acara yang berhasil mengumpulkan massa sebanyak 8 juta orang. kaum
muslimin se-Indonesia, bukan hanya kaum muslimin namun juga non muslim
berpartisipasi di dalamnya, dan seluruh negeri
berdecak kagum terhadap kaum muslimin yang bisa membuat acara sebesar ,
sedamai ,dan setertib itu. Ini menunjukkan persatuan kaum muslimin bisa
terwujud.
jusuf kall wakill presidan mengatakan
bahwa HTI salah artikan sila ketiga pancasila dan dia juga mengatakan “Dia(HTI)
ingin bord0les atau bangsa tanpa batas( negara). Disitu salahnya “ katanya (Dari
syariah news ,senin 20 november 2017)
Tuduhan sang wapres bahwa HTI telah
menyalahartikan sila ketiga Pancasila dan menyimpangkan sila Persatuan
Indonesia, itu merupakan tuduhan yang gegabah dan tidak sesuai dengan fakta,
serta salah alamat. Secara objektif, wapres tidak bisa membuktikan bahwa HTI
telah melakukan tindakan memecah belah persatuan Indonesia, kecuali hanya
asumsi dan tuduhan politis tanpa dasar. Publik tentu tidak pernah menemukan
tindakan HTI yang mengarah pada tindakan memecah belah negeri ini. Justru
sebaliknya, pada tahun 1999 HTI secara nyata telah menunjukkan sikapnya yaitu
menolak keras opsi referendum para rakyat Timur-timur, karena hal itu akan
menjadi jalan untuk lepasnya Timor-timur dari pangkuan “Ibu Pertiwi”. Faktanya
rezim saat itulah yang memberikan opsi referendum, yang sangat kental diintervensi
asing. Akibatnya, Provinsi Timur-timur lepas dari Indonesia. Jika demikian
faktanya, lalu siapa sebenarnya pihak yang memecahbelah negeri ini? atau dengan
kata lain, siapa yang melanggar Pancasila khususnya sila ke-3 itu? HTI ataukah
rezim?
Kaum muslimin saat ini masih belum
menyatu secara keseluruhan, kaum muslimin indinesia dengan kaum muslimin yang
di negeri lain masihlah disekat dengan sekat negara dengan pemahan dan jiwa nasionalisme
terhadap negara masing2, dan kaum muslimin
masih acuh tak acuh dengan saudara mereka di luar negeri yang sekarang
diintimidasi, dibunuh, wanitanya diperkosa olh orang kafir sprit di Suria, Rohingya,
Palstina, Xinjiang. Namun tetep saja negeri-negeri kaum muslimin tidak sedikit pun memberi bala bantuan kepada negeri tersebut, ini membuktikan kalau kaum muslimin
belum bersatu.
Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal
saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh,
jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain
ikut merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685)
Tapi pada kenyataannya kaum muslimin
belum seperti hadist di atas yakni satu tubuh. Seharusnya kita juga merasakan
apa yang dialami kaum muslimin dinegeri sebrang, bukan hanya empaty kepada
keadaan mereka. Inilah yang diakibatkan dari penerapan ideology kapitalis yang membuat
kaum muslim terpisah oleh sekat Negara. Sebuah sistem kufur yang harus kita
buang dari negeri kita, sistem kapitalisme dibuat oleh orang kafir untuk memecah belah kaum
muslimin beserta negeri-negerinya.
Satu – satunya cara untuk
menghilangkan sekat- sekat Negara ini hanya dengan menerapkan sistem yang
berasal dari sang maha pencipta dan maha pengatur yaitu ALLAH SWT, inilah idiologi islam yang
mampu menjadikan kaum muslimin menjadi
satu tubuh kembali seperti 94 tahan yang lalu, dimana pada saat itu masih ada
institusi yang menaungi, melindungi serta menyatukan kaum muslimin yakni khilafah.
Berkumpul dan bersatunya mujahid 212 adalah
awal daripersatuan kaum muslim yang hakiki.
Kaum muslimin kelak akan bersatu tanpa sekat apapun diantara mereka. Dan
ini bukanlah sebuah mimpi ataupun khayalan dari ormas HTI, tetapi ini adalah
janji Allah untuk kaum muslim. Bahwa kelak akan hadir kembali satu kejayaan
islam yang akan menyatukan kaum muslimin seluruh dunia tanpa ada sekat Negara.
“Periode kenabian akan berlangsung
pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu
datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj
kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian
datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama
beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa
yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan
Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj
nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).
Dari hadist ini sangat jelas bahwa
kembalinya khilafah yang seperti masa Nabi akan segera terwujud. Hanya saja
perlu kita sadari meskipun ini janji Allah yang pasti terwujud, namun kita juga
berkewajiban untuk mengusahakan agar hal itu segara terwujud. Diawali dengan
bergegas mencampakkab sistem kufur yang diterapakn saat ini dan menggantinya
dengan sistem islam. Maka persatuan
hakiki kaum muslimin di bumi Allah ini akan terwujud.
Wallahu a’lam bishawab