Makna Seorang Ibu di Mataku


Oleh : Lilik Yani


Ibuku adalah seorang perempuan yang sangat hebat. Begitu besar cinta dan kasih sayang yang diberikan buat anak-anaknya.


Ibuku adalah seorang perempuan yang tidak rela melihatku sedih dan berupaya memberikan kebahagiaan buat permata hatinya, walau dengan cara sederhana.


Ibuku akan mencari cara agar senyum anak-anaknya mengembang ceria. Dengan membuat cerita-cerita lucu yang menghangatkan suasana rumah mungilku.


Ibuku selalu berupaya menyiapkan makanan kesukaanku setiap aku pulang sekolah. "Anakku, makanlah yang nikmat, agar kuat belajar dan ibadah". Begitu ibuku menjelaskan.


Ibu senang ketika menceritakan bagaimana dulu mengajariku menulis di hamparan tanah berpasir. "Ibu pegangi jemarimu, lalu ibu gerakkan mengikuti bentuk-bentuk huruf dan angka. Kau akan tertawa senang saat kau bisa menuliskan namamu."


Ibuku juga mengajariku berdoa kepada Allah, walaupun dengan bahasa Jawa. Karena saat itu masih jauh dari sentuhan bahasa arab. Jadi sebisanya, tetapi dibuat nyambung sama Allah.

"Ingatlah, Nak. Gusti Allah ora sare (Allah tidak pernah tidur). Allah selalu mengawasi apa yang kita perbuat". Kalau ada masalah, nyuwun tulung Gusti Allah (minta tolonglah kepada Allah).


Penanaman aqidah diajarkan dengan cara sederhana tapi efeknya sangat membekas. Tanpa banyak kata teoritis. Lebih ke ilmu terapan. Tanpa ada sanggahan. Yang ada hanyalah, sendiko dawuh (tunduk taat atas nasehat orang tua. Agar anaknya taat kepada Allah).


Ibuku yang mengajarkan nama-nama hewan, bunga, tanaman yang ada di sekitar rumah. "Ini semua ciptaan Allah. Termasuk kamu dan ibu juga ciptaan Allah. Tugas kita memelihara dan tidak boleh menyakitinya. Karena sesama makhluk Allah harus saling menyayangi".


Ibuku yang selalu mendoakanku setiap aku mau keluar rumah atau mau berangkat sekolah. "Hati-hati ya, Nak. Banyak berdoa, mohon perlindungan Allah".


Ibuku selalu menasehatiku untuk sopan dan taat kepada bapak ibu guru di sekolah. "Agar ilmu yang kamu pelajari berkah".


Dan doa ibuku semakin mengalir, ketika aku menghadapi ujian sekolah. Karena ibu ingin aku lulus terbaik dan mendapatkan ilmu manfaat.


Ibuku yang paling heboh, jika melihatku sakit. Beliau akan berjuang keras, mencarikan obat untuk mengatasi sakitku. Jika tidak kunjung sembuh, dibawanya aku ke puskesmas untuk mendapat penanganan ahli. Bibirnya selalu basah dengan wirid dan doa memohon kesembuhan kepada Allah.


Subhanallah, Ibuku. Begitu banyak pengorbanan yang engkau lakukan buatku. Seakan waktu 24 jam dicurahkan sepenuh jiwa raga buat anak-anaknya.


Engkau korbankan rasa senangmu demi senyum permata hatimu. Ibu tidak akan makan, sebelum anak-anaknya kenyang. Ibu tidak akan tidur sebelum mengantar buah hatinya ke kamar masing-masing dengan iringan doa.


Dengan totalitas cinta dan pengorbanan seperti itu. Adakah yang sudah ku persembahkan buat ibu?

Terkadang aku masih membangkang perintahnya, tidak taat nasehatnya, tidak bersegera menuruti ajakannya.

Tetapi ibu tidak pernah menyimpan rasa marah terhadapku.

Ibu tetap sabar menghadapiku. Ibu akan mancari cara agar aku bisa memahami maksud perintah dan nasehatnya.


Dengan berjalannya waktu, anak-anak ibu semakin pintar. Jenjang pendidikan yang dilalui semakin tinggi, hingga makin jauh jedanya dengan pendidikan ibu. Hingga terkadang membuat kami sombong dan meremehkan ibu yang kuno, gaptek, tidak gaul.


Astaghfirullah. Maafkan kami ibu.

Padahal kami bisa menjadi seperti sekarang ini berkat kesabaran ibu dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya. Berkat ibu yang memegang jemariku menulis di pasir ketika itu.


Tidak ada kesuksesan seorang anak tanpa campur tangan ibu. Derai air mata yang menyertai doa, setiap saat dipanjatkan untuk permata hatinya. Dengan harapan agar buah hatinya menjadi anak-anak sholeh sholihah, yang bisa bermanfaat buat umat. Dan menjadi penolong agama Allah. 


Ibu, maafkan kami. Anak-anakmu yang belum bisa membahagiakanmu. Yang tak mungkin bisa membalas semua pengorbananmu. Hanya doa tulus yang selalu kami panjatkan. Semoga Allah berkenan memberikan ibu umur panjang dalam keadaan sehat. Dan ibu diberi kemudahan semua urusan. Termasuk untuk beribadah kepada Allah swt. Aamiin.



Ngawi, 22 Desember 2018


#PersembahanBuatIbu

#MaknaIbuDiMataku

#EdisiMudikDiRumahIbu




 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak