Oleh: Sumiati Member AMK (Akademi Menulis Kreatif )
Beberapa hari yang lalu, saya dikejutkan oleh sebuah tulisan yang berjudul "Permisivisme LGBT melalui karya tulis anak-anak kita "
Merinding bacanya, perasaan yang tidak karuan menyeruak membuncah dalam dada, rasanya sesak dada ini. Marah, sedih bercampur aduk. Bayangkan yang diceritakan dalam tulisan tersebut pelakunya anak-anak usia sekolah, bahkan salah satunya berkerudung, dalam buku yang mereka buat diceritakan sekilas oleh pemilik Print On Demand, dimana anak-anak yang masih imut itu mau mencetak tulisan yang mereka buat. Yang didalamnya menceritakan bagaimana hubungan sesama jenis dengan begitu luwesnya.
Ternyata mereka begini terinsfirasi oleh film, komik, k-pop dan lain-lain. Astagfirullahal 'adziim.
Ternyata di luar sana sungguh sangat menakutkan, ya pantas saja di televisi akhir-akhir ini sering melihat iklan yang mengarah ke sana. Itu sudah membuat kami orang tua benar-benar antipati. Khawatir akan dampaknya untuk anak-anak kami.
Bahkan akhir-akhir ini, beranda facebookku sedang viral membahas tentang Bu Maimon yang menggagas petisi Blackpink, justru dialah yang mendapat ancaman kena petisi diusir untuk dikeluarkan dari Indonesia.
Miris sekali menyaksikannya!
Inilah potret di saat Islam tidak lagi menjadi pegangan hidup. Satu sama lain fokus pada kesibukan masing-masing. Penguasa sibuk dengan urusan agar keberadaannya tetap diterima masyarakat dengan berbagai cara. Walaupun cara itu akan menzalimi masyarakat. Begitupun masyarakat sibuk dengan pekerjaan yang telah menyita waktu, yang membuat tidak ada waktu untuk memikirkan apa yang sedang terjadi di negeri tercinta ini.
Sungguh betapa rindunya dengan kehidupan yang telah lalu, yang mana Islam diterapkan dalam bingkai negara, sehingga segala permasalahan kehidupan dapat terselesaikan termasuk masalah anak-anak yang sudah teracuni dengan budaya asing yang merusak, mereka masuk lewat celah-celah kelengahan orang tua dan kelengahan negara.
Semoga harapan ini segera terwujud tegaknya Islam di negeri tercinta dan penjuru dunia. Wallahu'alam bishowab