Oleh: Endang Setyowati
Di tengah carut marutnya persoalan yang d hadapi negeri ini, kita tidak boleh melupakan nasib muslim Yaman yang semakin menyedihkan, akibat perang saudara yang terprovokasi oleh barat.
Arab Saudi dan sekutu ikut campur dalam perang sipil Yaman pada bulan April 2015, dengan meluncurkan seragan udara besar-besaran untuk memerangi pemberontak Syiah yang didukung oleh saingan regionalnya, Iran. Tapi alih-alih meraih kemenangan cepat, kampanye yang dipimpin Saudi berevolusi menjadi kebuntuan berdarah. Pengeboman (yang sangat bergantung pada senjata dan peralatan dari Amerika Serikat) telah meruntuhkan negara itu.
Menurut data PBB, ketika konflik memasuki tahun keempat, sekitar 14 juta orang di Yaman, kira-kira setengah dari total penduduk negara itu beresiko kelaparan.
Sekitar 85.000 anak-anak di bawah usia lima tahun mungkin telah meninggal karena kekurangan gizi akut selama tiga tahun terakhir uangkap Save The children yang berbasis di Inggris
Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa sekitar 14 juta warga Yaman berada di ambang kelaparan.
Meningkatnya harga pangan dan devaluasi mata uang negara itu, sebagai akibat dari perang, menempatkan lebih banyak keluarga pada risiko kerawanan pangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, tekanan internasional telah meningkat pada pihak yang bertikai di Yaman untuk mengakhiri perang.
Menurut data PBB, lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam perang, sementara lebih dari 11 persen penduduk negara itu mengungsi. (Seraamedia,23/11/2018).
Inilah derita dari saudara kita yang berada di yaman, sudah seharusnya kita sesama muslim merasakan penderitaannya juga, karena kita sesama muslim ibarat satu tubuh. Dimana apabila salah satu merasakan sakit, maka seluruh anggota badan kitapun merasakan sakitnya.
Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim].
Konflik berkepanjangan ini mengakibatkan banyaknya jatuh korban dari kalangan rakyat tak berdosa.
Ini semua terjadi karena kita tidak mempunyai kekuataan global sekaligus institusi pemersatu umat, yaitu khilafah yang sudah terbukti di masa lalu menyatukan kaum muslim sampai 13 abad lamanya menguasai hingga 2/3 dunia. Khilafah akan menjadi kekuatan raksasa, barat yang sekarang semena-mena menumpahkan darah umat Islam, menjarah kekayaan dan menjajah negeri-negeri kaum muslim akan mudah di kalahkan. Alhasil, tegaknya Khilafah akan mengakhiri dominasi barat terhadap negeri muslim.