Oleh: Royati (Ibu Rumah Tangga)
Untuk kesekian kalinya kaum Muslim mengalami pembantaian, kali ini terjadi di Uyghur, Cina.Tak ada yang bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menanggapi kekejian pemerintah Cina dalam memperlakukan Muslim Uyghur. Lebih dari satu juta tahanan yang kebanyakan etnis uyghur di tahan di tempat yang oleh Cina di sebut "kamp pendidikan ulang" di Cina barat,menurut Kepala Komisi Eksekutif Kongres Cina (CECC),dikutip The Epoch Times.
Pejabat partai komunis Cina (PKC) mengatakan penahanan massal di kalangan penduduk uyghur, yang mayoritas beragama Islam, adalah bagian dari langkah-langkah yang menurutnya menindak terorisme,ekstrimisme agama, dan separatisme di negara itu. PKC telah menggunakan dasar potensi "ancaman ekstrim" untuk membenarkan pengawasan ketat dan penindasan terhadap etnis uyghur dan kelompok minoritas muslim lainya di wilayah Xinjiang.
The Epoch Times mengungkapkan upaya oleh pihak berwenang Cina untuk menelanjangi para tahanan Uyghur dari budaya dan bahasa mereka untuk mencela keyakinan mereka sendiri dan berjanji setia kepada PKC dan pemimpinya, jika para tahanan tidak mengikuti perintah, mereka akan dikenakan lima bentuk penyiksaan sebagai hukuman.Metode penyiksaan itu sangat tidak manusiawi dan sangat tak tertahankan. Etnis Uyghur dirantai seperti binatang, bengkak dan menuangkan darah, gadis-gadis muda dibawa keluar dan diperkosa sepanjang malam, sungguh perlakuan yang sangat biadab! Ketua Dewan Uyghur Human Rights Project (UHRP), Nury Turkel mengatakan perlakuan pemerintah Cina terhadap muslim Uyghur mengarah ke genosida.
Dalam Isam, menjaga nyawa seorang manusia adalah persoalan yang penting. Inilah salah satu pesan politik penting yang di sampaikan Rasulullah SAW dalam haji terakhir beliau yang di kenal haji Wada. Ditengah umatnya yang berurai air mata, karena kekawatiran Rasulullah SAW tidak lama lagi bersama mereka, beliau menyampaikan khutbah Arafah tepat pada tanggal 9 Dzulhijah 10 H., "Wahai umat manusia,sesungguhnya darah kalian, harta kalian serta kehormatan kalian adalah haram (merupakan kesucian) bagi kalian, sebagaimana kesucian hari kalian (hari Arafah) ini, di bulan kalian (bulan Dzulhijah) ini, dan negeri kalian (tanah haram) ini" (HR Bukhari)
Demikian menjaga nyawa ini,Rasulullah SAW menyatakan hancurnya dunia lebih ringan disisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim tanpa alasan yang di benarkan hukum syara, hal yang sama berlaku bagi non muslim. Perlu diketahui, yang paling dibututuhkan muslim Uyghur bukanlah sekedar bantuan makanan, obat obatan, atau uang, hal yang mendesak untuk dilakukan adalah mencegah pembantaian ini agar tidak terulang kembali dengan menghentikan pelaku kezaliman.
Hal tersebut tentulah sangat sulit, kecuali di tengah-tengah umat Islam ada khilafah yang menyatukan umat dan negeri-negeri Islam serta memobilisasi pasukan di negeri-negeri Islam untuk bergerak membebaskan umat muslim yang teraniaya.
Allaahu a'lam bi ash-shawab.