Indonesia Ganti Pemimpin. Bagaimana Nasib Rakyat ?


Oleh : Lilik Yani


Suasana politik di Indonesia makin memanas. Masing-masing partai besar berkoalisi untuk memperkuat posisi dan menambah jumlah suara. Hingga terbentuk dua kubu yang sama-sama kuat 


Masing-masing kubu mengajukan nama capres dan cawapres untuk didaftarkan di KPU. Sebelum memutuskan siapa nama cawapres yang akan mendampingi presiden dalam menjalankan tugas, mereka memerlukan diskusi yang alot.


Perlu pemikiran yang matang sebelum memberi keputusan. Bahkan sampai adakan ijtima ulama untuk mendapatkan nama capres cawapres. Dengan harapan akan mendapatkan pemimpin yang amanah dan peduli umat. 


Sayangnya masih terselip berbagai kepentingan pribadi atau golongan, sehingga masing-masing partai mengajukan nama, untuk dijadikan kandidat cawapres. Nama-nama cawapres yang diajukan ketika ijtima ulama, tidak disepakati karena ada alasan sendiri-sendiri.


Lantas, posisi rakyat sebagai apa? Apakah hanya sebagai penambah jumlah suara? Sungguh, betapa mahal suara rakyat jika jelang pemilu baik di daerah, kota, maupun pusat. Hingga semua parpol berlomba-lomba mendekati rakyat secara langsung maupun lewat pemuka agama yang jamaahnya banyak, LSM, dan organisasi-organisasi lain yang ditengarai anggotanya banyak.


Rakyat bergembira karena suaranya berharga, ada yang langsung memberi uang, atau sumbangan lain ke organosasi yang menaungi. Masalah rakyat terlupakan sementara, karena terbawa euphoria pesta demokrasi.


//Bagaimana nasib rakyat setelah itu? //


Terselipnya ego masing-masing partai dalam koalisi. Terbukti, setiap partai menginginkan jumlah kursi jabatan yang akan diduduki. Bahkan ketika nama yang diajukan sebagai cawapres tidak dimunculkan, akan timbul kekecewaan, kemarahan dan bertekat untuk keluar dari koalisi.


Artinya apa? Ada egoisme, rasa ingin menang sendiri, merasa partainya yang paling baik dan cenderung meremehkan kekuatan partai lain. Dengan begitu, kepentingan rakyat dikesampingkan. Menjadi nomer ke sekian. Atau bahkan diabaikan.


Kalau betul parpol mengutamakan kepentingan rakyat, mereka akan rela, siapapun pemimpinnya.Sementara yang lain sinergi mencari dukungan yang kuat, mendekati pemuka-pemuka umat untuk mendukung capres cawapres yang sudah diputuskan, sekalipun bukan dari partainya. 


Jika kesejahteraan rakyat yang diprioritaskan. Maka siapapun pemimpin yang terpilih untuk periode 2019 - 2024, apakah memberikan kesempatan Pemimpin lama untuk dua periode atau ganti pemimpin baru yang lebih segar ide, gagasan, pemikiran dan energinya. 


Jika benar kepentingan rakyat yang diutamakan, maka semua pimpinan partai beserta semua elemen di negeri ini, akan bersinergi untuk mengerahkan segala daya upaya untuk kesejahteraan rakyat.


Kenyataannya, sudah berkali-kali ganti pemimpin, nasib rakyat tidak ada perubahan signifikan. Jangankan bermimpi 

 hidup sejahtera, bisa makan layak sehari tiga kali saja belum semua rakyat bisa menikmati.


Apalagi bisa tinggal di rumah yang layak huni, bisa bernaung nyaman sekeluarga dan tenang beribadah. Wah, masih jauh dari harapan. Karena terbukti masih banyak rakyat yang tinggal di kolong jembatan atau di bantaran sungai yang membahayakan. 


Belum lagi untuk bisa menikmati pendidikan yang nyaman. Karena biaya pendidikan sekarang mahal. Keluhan banyak orang tua yang mendapat fasilitas gratis untuk sekolah anaknya. Ternyata yang gratis hanya SPP. Buku-buku dan kebutuhan lain tetap harus bayar.


Apalagi biaya kesehatan, semakin mahal saja. Hingga orang bilang kalau orang miskin tidak boleh sakit. Walau ada bantuan BPJS atau semacamnya, tapi tidak semua mendapat pelayanan yang layak. Obat yang diberikan kurang maksimal. Ada yang belum sembuh sudah dipulangkan karena pasien lain yang antri masih banyak.


Wahai para pemimpin, siapapun nanti yang terpilih. Penuhilah janji kalian. Buktikan bahwa kalian adalah pemimpin amanah, yang dirindukan rakyat. Pemimpin yang mempedulikan kebutuhannya. Mencukupi semua kebutuhannya. Pemimpin yang memperhatikan dan memastikan rakyatnya hidup layak dan sejahtera.


Wahai para pemimpin, rakyat sudah berjuang untuk memilih kalian. Rakyat menggantungkan bebannya kepada kalian. Mereka ingin, kalian memberi jaminan hidup layak dan keamanannya terjaga. Mereka tidak menuntut kalian berlebihan. Mereka hanya ingin kebutuhan hidupnya tercukupi dengan layak.


Wahai para pemimpin, siapapun kalian yang terpilih. Jadikan dirimu teladan. Sandarkan semua aktivitasmu pada Allah Yang Maka Kuasa. Jalankan semua kewajibanmu dengan berlandaskan aturan Allah. Al Qur'anul kariim dan hadist Rasulullah. Kemudian bina hubungan baik dengan Allah, agar Allah membimbing kalian dalam setiap langkah. Ajak rakyatmu juga taat kepada Allah.


Wahai para pemimpin terpilih, siapapun kalian. Ingatlah bahwa Allah telah memilihmu untuk memegang amanat yang berat. Libatkan Allah dalam semua urusanmu. Lakukan sinergi yang bagus dengan semua elemen yang mendukungmu. Jika selama dalam perjalanan menunaikan amanah, kalian sempat khilaf. Kemudian ada ulama atau umat yang mau meluruskan kebijakanmu, berterima kasihlah kepada mereka. Nasehat itu adalah bentuk cinta umat kepada kalian.


Wahai para pemimpin yang terpilih, marilah saling mendoakan. Semoga semua pemimpin dan semua faktor pendukung kebaikan, selalu dalam bimbingan Allah dan tidak pernah melupakan rakyat yang sering diberikan janji-janji manis. Buatlah rakyatmu tersenyum dan bangga memiliki pemimpin sepertimu. 


Semoga Allah meridloi setiap aktivitas yang kalian niatkan untuk menyejahterakan hidup rakyatmu dan membawa mereka ke jalan Allah. In syaa Allah.



#RinduPemimpinAmanah

#UmatRinduPemimpinPeduli




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak