Gerakan Bangun Kampung (GBK) Masuk Banua

Oleh Siti Ruaida. S.Pd



Banjarbaru sebagai kota yang membangun, memprogramkan Gerakan Bangun Kampung dalam rangka menggerakkan masyarakat untuk peduli pembangunan Setelah sebelumnya melounching program Seniman Masuk Sekolah (SMS). Kini Banjarbaru melanjutkan dengan launching sebuah gerakan sosial bernama Gerakan Bangun Kampung (GBK).Pada minggu(19/8/2018) yang dihadiri oleh masyarakat Banjarbaru di lapangan Murjani. Kemeriahan terasa saat Launching GBK yang disertai dengan kegiatan Senam Minggu Pagi Ceria (SMPC), donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis dan tak ketinggalan pembagian doorprize bagi peserta yang beruntung.


Adapun tema yang diangkat adalah bangun kampungnya, himung warganya, Gerakan Bangun Kampung  (GBK) merupakan gerakan moral dan sosial untuk membangun kepedulian terhadap kemajuan kampung baik di perkotaan maupun di pedesaan. 


Sekaligus sebagai sarana untuk mengenalkan Program  GBK, yang memang masih asing ditelinga masyaràkat Banjarbaru. Dalam hal ini GBK itu sendiri adalah program moral dan sosial untuk mambangun kasadaran masyarakat. Gerakan ini sendiri diinisiasi oleh pangusaha muda Banjarmasin, Agustin Nur Martina Putri dengan  melibattkan mahasiswa sebagai bentuk kepedulian  terhadap masyarakat untuk kamajuan kampung, dan perkotaan.

Program GBK juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik dan merata sampai dipelosok kampung dalam rangka menggairahkan pembangunan.(PROKAL.CO, BANJARBARU ).


GBK juga dimaksudkan untuk menghubungkan pemerintah  dengan masyarakat untuk kemajuan kampung. Dan mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di kampus agar bermanpaat  bagi masyarakat. Supaya mandiri, berdaya saing tinggi hingga berdampak pada perbaikan taraf hidup masyarakat.

Partisipasi masyarakat juga diharapkan dengan membuat pengaduan maupun  informasi melalui medsos IG: @gerakanbangunkampung," supaya bisa ditindaklanjuti.


Beberàpa kegiatan yang dilakukan di bidang pendidikan melalui gerakan literasi juga bekerasama dengan instansi terkait. Seperti mengajarkan mengaji untuk benteng dalam mengatasi kerusakan moral terutama generasi zaman now yang semakin tergerus dengan budaya luar dengan gaya hedonis kebarat- baratan.


Tapi hal ini perlu kita kritisi bahwa sebenarnya GBK ini sudah pernah dilaksanakan di Sulawesi. GBK ini sebagai bentuk kepedulian dan aksi sosial dalam menyikapi ketidak seimbangan  pambangunan di kota dan di desa. Tidak terjaminnya kesejahteraan dan pembangunan yang tidak merata terutama dalam bidang  ekonomi karena bertumpu pada ekonomi kapitalis yang menyebabkan yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin.

Masyarakat diarahkan agar bekerjasama dengan pemerintah untuk bekerjasama membangun banua untuk mewujudkan Banjarbaru Sebagai Kota Pelayanan Yang Berkarakter, yaitu Sumber daya manusia  yang mempunyai etos kerja tinggi dan berakhlak mulia berdasarkan nilai-nilai religius. Diharapkan hal ini sebagai acuan untuk membangun Kota yang berkarakter, yaitu sebuah kota yang mempunyai ciri khas sebagai kota yang tertata/direncanakan (urban design) sehingga menjadi tempat hunian yang indah, aman dan nyaman yang berwawasan lingkungan.


Serta mewujudkan sumber daya manusia yang terdidik, sehat, berdaya saing dan berakhlak mulia. Dengan peningkatkan penyediaan infrastruktur perkotaan yang merata, cerdas dan berwawasan lingkungan. Perwujudànnya adàlah dengan memperkuat kemandirian, peningkatan kerjasama investasi, penyediaan prasarana dan sarana perekonomian, peningkatan kelembagaan dan peluang kewirausahaan.sebagai bentuk pelaksanaan reformasi birokrasi yang berorientasi kepada pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi. Dalam rangka memperkuat cipta kondisi masyarakat yang aman, nyaman dan tertib.


Intinya melalui Program GBK masyarakat diajak untuk mambangun kampung sendiri dengan kemandirian alias  modal sendiri dalam rangka manuntaskan masalah di kampung sendiri tanpa bergantung dengan pemerintah. Sepintas program ini memang bagus untuk menanamkan kemandirian masyarakat. Namun sudah jamak pula dalam sistem ekonomi kapitalis yang bertumpu pada pemilik modal yang melahirkan kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada rakyat. bahwa rakyat harus mandiri mencukupi kebutuhan sendiri dengan kebebasan berusaha tentu dengan kekuatan modal. Siapa yang memiliki modal maka dialah yang mampu mengelola ekonomi dan sumber dàya yang ada. Sementara kebanyakan dari rakyat tidak memiliki modal. Hingga ruang gerak usaha juga pada segmen yang tidak berpengaruh besar pada masyarakat. Sedang segmen yang berpengaruh dikuasai para pemodal besar yang sebagian besarnya para pemodal asing.


Berbeda dengan aturan Islam yang menetapkan bahwa kebutuhan sandang pangan dan papan serta pendidikan,kesehatan dan keamanan dijamin oleh negara dalam pemenuhannya

Melalui sumber pendapatan negara yang didapatkan dari kekayaan Sumber daya Alam yang dikelola oleh negara yang sebesar-besar digunakan untuk kepentingan rakyat untuk kesejahteraan bersama. Sudah Maka sudah menjadi kewajiban negara untuk menjamin kebutuhan pokok masyarakat.


Tugas pengelolaan negara 7 tugas berat yang tidak bisa diamanahkan pada sembarang orang. Jadi siapa yang berani memegang amanah ini maka berani mempertanggungjawabkannya. Jangan sampai ada keluhan bahkan curhatan susahnya mengurus negara. Sementara Persoalan-persoalan ekonomi bermunculan  akibat salah dari akar dalam pengelolaan Sumber Daya Alam yang dipercayakan pada asing , yang tentu saja mereka mengeruk keuntungan sebesar-besarnya untuk memperbesar lagi bisnis mereka, begitu seterusnya.


Hal yang diperlukan saat ini adalah pengaturan ulang bagaimana mengatur masalah pemasukan dan pengeluaran nagara. Harus dipisahkan mana harta milik negara, mana milik umum apa saja yang boleh dikuasai secara pribadi atau perorangan. Agar tidak di domoninasi maupun dimonopoli sebagian orang tàpi harus mencukupi kebutuhan masyarakat secara umum bukan sebagian saja.


Penulis Pengajar di Mts. P. Antasari

Member AMK Kalsel

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak