Demokrasi Topeng bagi Tirani Minoritas

 Oleh: Endang Setyowati

 (Member revowriter)


Di kutip dr laman Antaranews (8/12/2018) Ulama Lebanon Syeikh Zubair Utsman Al Ju'aid mengajak umat Islam di Indonesia tidak tergoda dengan sistem pemerintahan kekhalifahan karena di masa kini model pemerintahan itu justru bisa menyebabkan ketidakstabilan.

"Jangan terpecah, terkecoh dan terpengaruh dengan rayuan untuk mendirikan negara khilafah atau bentuk negara selain saat ini," kata Syeikh Zubair dalam kesempatan peringatan Maulid Nabi Muhmmad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu.

Ketua Organisasi Jamiat Al Amal Al Islamy Lebanon itu mengatakan Indonesia dengan sistem demokrasi saat ini sudah baik dalam mengakomodir nilai-nilai ke-Islaman.

Zubair memuji sistem demokrasi di Indonesia yang bisa bersanding dengan Islam secara selaras.

Apakah memang seharusnya seperti itu? Demokrasi yang di percaya sebagai suatu ideologi yang terbaik, satu-satunya yang dapat menghantarkan pada tatanan masyarakat yang egalitarian, adil dan sejahtera.

Yang diklaim berdaulat penuh baik dalam politik, ekonomi maupun sosial budaya. Politik akan berpihak kepada rakyat; kehidupan rakyatpun makin maju dan sejahtera secara merata.

Tetapi kenyataannya seperti yang akan kita lakukan sebentar lagi. Kita akan memilih seorang pemimpin. Karena di alam demokrasi yang berkaitan erat dengan kapitalisme, maka demokrasi membutuhkan biaya yang sangat besar. Mulai dari aktivitas kampanye yang legal sampai yang ilegal, suap menyuap, money politics, lobi, bakti sosial atas nama partai.

Dalam situsi seperti ini, politisi membutuhkan dana segar dari kelompok bisnis. Penguasa dan pengusaha menjadi pilar penting dalam sistem demokrasi. Bantuan pengusaha pasti punya maksud tertentu, sering kita mendengar istilah "tidak ada makan siang yang gratis". Maka setidaknya, ada jaminan atas usaha bisnisnya . Mereka juga berharap untuk dapat mengerjakan proyek pemerintah. 

Walhasil, elit politik didekte untuk kepentingan pengusaha. Maka lahirlah negara korporasi yang salah satu cirinya lebih melayani kepentingan pengusaha di banding rakyat.

Demokrasi sebagai topeng ideologis yang melindungi tirani minoritas atas mayoritas.

Dalam praktiknya, yang berkuasa adalah sekelompok kecil atas kelompok besar yang lain. Seperti di Indonesia, walaupun mayoritas, namun kaum muslim di Indonesia berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Karena di dominasi oleh sekelompok minoritas terutama dalam hal kekuasaan (power) dan kepemilikan (capital). 

Sistem demokrasi hanya memberikan jalan bagi kekuatan politik Islam untuk meraih tujuan politiknya, termasuk melahirkan peraturan perundangan dan kebijakan publik, sepanjang hal itu tidak membahayakan pemilik modal.

Dalam Islam, ada syarat-syarat untuk bisa menjadi seorang pemimpin yaitu; laki-laki, Islam, merdeka, baligh, berakal, adil, dan berkemampuan.

Di dalam pemerintahan Islam ada 4 pilar negara:

1. Kedaulatan di tangan syariah, bukan di tangan rakyat. 

2. Kekuasaan di tangan umat

3. Mengangkat satu orang khilafah adalah wajib bagi seluruh kaum muslimin.

4. Hanya khalifah saja yang berhak melegislasikan hukum-hukum syara', dan khalifah saja yang berhak melegislasi UUD dan segenap UU.

Tata cara pengangkatan khalifah yaitu dengan cara membai'at. Dan merupakan pilihan umat.

Rosulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang mati dan di lehernya tidak ada bai'at maka ia mati dalam keadaan kematian jahiliyah" (HR. Muslim).

Dan wajib umat untuk mentaatinya selama masih menegakkan hukum syara'. Dalam hadist riwayat muslim di jelaskan: 

" siapa saja yang telah membaiat seorang imam/khalifah, lalu memberikan uluran tangannya dan buah hatinya, hendaklah ia menaati khalifah itu selama masih mampu. Kemudian jika datang orang lain yang akan merebut kekuasaannya, maka penggallah leher orang itu",  (HR Muslim).

Maka sudah saatnya kita kembali kepada ajaran Islam yaitu yang menerapkan seluruh syariah Allah SWT di muka bumi. Tidak ada yang perlu di takutkan dari syariah dan khilafah karena keduanya adalah bagian dari ajaran Islam yang akan membawa kebaikan. Ibarat orang sakit, keduanya adalah obat yang bakal menyembuhkan sakit parah yang sudah sangat lama kita derita. Kita tidak perlu ragu untuk mencampakkan demokrasi.

Sistem yang nyata menyebabkan penderitaan kepada seluruh rakyat yang kita alami saat ini, yang membuka jalan bagi penjajahan gaya baru.

Ketika hukum-hukum Allah di tegakkan secara sempurna di dalam khilafah, kebaikan dan keberkahan akan di limpahkan Allah SWT.

Hanya dengan syariah dan khilafah, Allah SWT akan membuka keberkahan dari langit dan bumi bagi manusia. Maka akan terwujud Islam rahmatan lil alamin dan akan menentukan perwujudan kemuliaan Islam dan umatnya.

Mari kita songsong janji Allah SWT dan berita gembira Rasul-Nya akan kembalinya Khilafah di muka bumi dengan penuh semangat dan rasa optimis. Penuhilah panggilan Allah SWT dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar."(QS. At-Taubah 9:119)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak