Oleh Fitria Miftasani M.Si (Dosen dan Ibu Rumah Tangga)
Ada hal yang menarik pascareuni 212 yang menghadirkan jutaan orang di Monumen Nasional Ahad kemarin. Kurang dari setengah hari Monas sudah sangat bersih dari sampah. Bahkan Gubernur DKI, Anies Baswedan, menyatakan bahwa sampah yang dihasilkan dari aksi 212 lebih sedikit dari perayaan malam tahun baru. Padahal jumlah massa reuni 212 jauh lebih banyak ketimbang massa pada perayaan tahun baru.
Hal ini dapat dipahami pula dalam proses perjalanan mereka datang ke Jakarta. Dalam perjalanannya mereka saling mengingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan, tidak menginjak rumput, senantiasa mengingat Allah, dan menghindari kemaksiyatan. Saat ini ummat Islam sedang menjadi sorotan dan rawan terkena framming negatif oleh media. Karena itu para peserta reuni 212 sangat berupaya menjaga diri agar tidak terkena fitnah media.
Aksi fenomenal yang penuh dengan hikmah ini mengingatkan kita pada sebuah ayat, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)
Muhasabah kepada sesama muslim yakni mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar adalah jalan bagi kita untuk mendapat predikat ummat terbaik. Lihatlah bagaimana muhasabah yang ketat dalam hal terkecil seperti kebersihan, ketertiban, dan kedisiplinan dalam aksi 212 membawa kekaguman banyak pihak kepada ummat Islam. Terlebih jika hal tersebut dilakukan setiap saat dalam segala aspek kehidupan.
Setiap Rasul yang diutus oleh Allah semuanya mengajarkan amar ma’ruf nahyi mungkar. Sesungguhnya diantara bentuk cinta adalah menginginkan kebaikan kepada orang lain sebagaimana kita ingin kebaikan itu datang kepada kita. Saling menasehati adalah bentuk kasih sayang kepada sesama muslim.
Sudah sepatutnya kita sebagai sesama muslim untuk mempertahankan saling memuhasabahi sesama. Meninggalkan amar ma’ruf nahyi mungkar adalah sebab datangnya hukuman dunia sebelum hukuman akhirat. Patutlah kita mengingat firman Allah;
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksanya.” [Al-Anfâl 8:25]
Imam Ibnu Jarîr rahimahullah berkata: “Dalam ayat di atas Allah Azza wa Jalla berfirman kepada orang-orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya (yang maknanya); “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah diri kalian dari siksa Allah Azza wa Jalla , jangan sampai siksa itu menimpa kalian, karena ulah orang-orang zhalim yang telah melakukan perbuatan yang seharusnya tidak mereka lakukan, baik berupa kezhaliman maupun perbuatan dosa (lainnya) atau karena kalian mendatangi tempat-tempat maksiat, tempat yang pantas untuk diturunkan adzab.
Amar ma’ruf nahyi mungkar adalah aktivitas yang harus senantiasa dipelihara bukan malah dipersekusi. Karena sesungguhnya aktivitas itu yang akan membawa kita kembali kepada predikat ummat terbaik seperti saat Islam diterapkan secara kaffah saat dulu kala. Wallahu’alam.