Calon Belahan Jiwaku, Yuk Nikah!


By: Nunung Purwaningsih, S.E


Ardi : Aayyyy chatku kok tidak dibalas?  Nanti hari sabtu kita rayain hari jadi kita yang ke 4 kita ke Bromo yuk. 

Nonik : Juna mohon maaf, nonik baru buka WA. IyaJunaku sayaaaang oke. Berarti kita nginap disana ya?  

Arjuna : iya ayyy.

Itulah sepotong percakapan anak manusia yang lagi memadu kasih atau berpacaran. Alloh menciptakan manusia berpasang pasangan.  Adam dan Hawa, Ardi dan nonik, Andre dan yuna, Rama dan Shinta dan masih banyak lagi pasangan yang lainnya, tapi bukan Adam dan Hadi lho itu mah LGBT. Hehehe... Ketika seseorang beranjak dewasa maka akan mulai merasakan yang namanya Cinta.  Cinta yang dimaksud disini adalah Cinta akan lawan jenis lho ya. Mencintai di cintai fitrah manusia kata the Fikr. Rasa Cinta biasanya akan muncul karena adanya keindahan yang dimiliki oleh lawan jenis.  Keindahan itulah yang membuat lawan jenis kepincut dan gandrung,  serasa ada magnet yang begitu kuat menarik hatinya.  Cinta kadang membuat seseorang merasa senang dan berbunga-bunga,  dan hidup jadi lebih bersemangat.  Namun kadang membuat hidup serasa kiamat alias sedih dan membuat hidup tidak tenang,  makan tidak enak,  tidur tidak nyenyak dan dudukpun tidak jenak.  Bila rasa ini sudah bersarang dalam diri seseorang, itu artinya ia telah jatuh cinta. Aneh tapi itulah kenyataannya. 

Indahnya cinta bila saling berbalas,  dan sakitnya cinta bila tidak terbalas alias bertepuk sebelah tanga. Namun bila saling bersambut rasa cinta itu maka akan merasa bahwa dunia milik berdua dan yang lain kontrak. Hehehehe.  Bila rasa cinta mulai bersemi pasti ada keinginan untuk saling memiliki. Ketertarikan antara dua sejoli akan menghantarkan pada keterikatan yang sulit dan sakit bila dipisahkan.  Keterikatan yang melahirkan keinginan untuk saling bersatu dan saling mengekspresikan cintanya masing-masing.  Tapi anda perlu tahu bahwa didalam cinta tersebut terdapat syahwat yang bisa membuaikan serta melenakan dan membuat pelakunya menjadi ketagihan. 

Islam tidak pernah melarang seseorang untuk jatuh cinta,  apalagi untuk menyatukan dan mengekspresikan sebuah cinta. Artinya setiap manusia boleh jatuh cinta dan berhak untuk mengekspresikan cintanya. Tapi Islam telah mengatur bagaimana cara mengekspresikan dan menyatukan cinta. Maka penyatuan cinta suci itu diikat dalam sebuah pernikahan atau perkawinan.  

Lalu apa yang dimaksud dengan pernikahan? Pernikahan atau perkawinan adalah terjemahan dari zawaja dan naakaha.  Kedua kata inilah yang menjadi istilah pokok yang digunakan dalam Alquran untuk menunjuk pernikahan. Kata Zawaja berarti pasangan,  dan istilah nakaaha berarti berhimpun.  Zawaja dalam berbagai bentuknya terulang tidak kurang dari 80 kali dalam Alquran, sedangkan nakaaha dalam berbagai bentuknya ditemukan ada sekitar 23 kali didalam Alquran.  Secara bahasa pernikahan artinya berkumpulnya dua insan yang semula terpisah dan berdiri sendiri,  menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermitra. 

Pernikahan adalah hal yang sakral dan suci.  Saking sakral dan sucinya,  Allah menggunakan bahasa mitsaqaan ghalidhan disejajarkan dengan perjanjian antara Allah dan Rasul-Rasul Allah yang siap untuk mengemban misi kenabian. 

Allah memerintahkan kepada kita untuk menikah bukanlah tanpa sebuah alasan.  Menikah merupakan sebuah jalan yang diciptakan oleh alloh agar jalan menjadi pembeda dalam penyaluran cinta dan syahwat manusia agar tidak sama dengan binatang.  Bila binatang boleh menyalurkan cinta dan syahwatnya kepada lawan jenis dengan sesukanya,  tapi manusia diberi aturan. 

Keutamaan dari pernikahan adalah 

1. Melaksanakan anjuran Agama

Seorang muslim dianjurkan untuk menikah demi mendapatkan kesempurnaan agamanya,  karena menikah merupakan separuh dari agamanya.  Rasulullah bersabda " Barang siapa menikah,  maka ia telah melengkapi separuh imannya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi"  ( HR. AtThabrani) 

Dengan menikah mendapatkan keuntungan yang tiada terkira karena dari setiap aktivitas yang di lakukan kepada pasangan bernilai pahala.  

Kalau pasangan setelah menikah bila ditanya " gimana rasanya setelah nikah" maka dia akan menjawab " aku menyesal" terus ditanya lagi " kok menyesal? Jawabnya adalah "iya aku nyesel kenapa gak nikah dari dulu. Hehehe... 

2. Merupakan sunnah Rasulullah saw

Rasulullah bersabda" sebagian dari sunnahku adalah menikah,  barang siapa mencintai aku,  maka hendaklah dia menegakkan sunnahku" ( HR. Ahmad) 

3. Mendapatkan ketenangan dan kedamaian 

Allah berfirman dalam surat Ar-rum ayat 21 yang artinya "Dan diantara tanda tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya"

Tidak tenang dan tidak damai biasanya akan muncul karena syahwat muncul tiba-tiba. Khususnya bagi laki-laki (remaja atau dewasa)  dimana hormon testosteronnya memproduksi sperma dalam jangka waktu dua hari sekali.  Saat syahwat memuncak, maka ia butuh untuk disalurkan. Bila tidak disalurkan akan membuatnya gelisah dan akan menjerumuskan kedalam kenistaan. Itulah sebabnya rasulullah menganjurkan kepada muslim yang sudah mampu untuk segera menikah. Dan bagi yang belum mampu maka dianjurkan untuk bersabar dan berpuasa. 

4. Tidak membujang

Dizaman sekarang ini keinginan membujang memang banyak muncul dikalangan orang perkotaan dan dinegara-negara maju seperti Eropa, inggris, Amerika dan Perancis. Alasan utamanya adalah ekonomi. Meraka beranggapan bahwa pernikahan akan harmonis dan bahagiabila ekonominya kuat. 

Rasulullah bersabda " Demi Allah sungguh akulah orang yang paling takut sama Allah diantara kalian. Tapi aku melaksanakan sholat malam dan tidur, aku berpuasa tapi juga berbuka dan aku menikahi perempuan. Barang siapa yang tidak menyukai sunnahku maka ia tidak termasuk dalam golongan umatku" (HR. Muslim) 

Islam melarang setiap muslim untuk membujang. Akan lebih baik bila setiap muslim menikah,  karena pada dasarnya manusia diciptakan berpasangan. Jadi jangan sia-siakan fitrah yang satu ini. 

5. Menjaga kemaluan dan kehormatan

Maraknya pornografi, seks bebas, homoseksual, lesbian, pelecehan seksual dan pemerkosaan, merupakan fakta yang terjadi dalan kehidupan dan isu dari peristiwa ini telah beredar luas di media sosial. Tindakan amoral diatas merupakan merendahkan kehormatan manusia. Mata rantai dari tindakan amoral tersebut harus diputus mata rantainya. Salah satu cara yang ampuh adalah dengan menikah. Karena dengan menikah bisa menjadi Benteng seseorang dalam menghadapi segala permasalahan tersebut. Dengan menikah syahwat akan tersalur dengan baik dan halal. Sesuatu yang dilakukan haram sebelum menikah menjadi halal dan bernilai ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah. Rasulullah bersabda "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong,  yaitu seorang mujahid fii sabilillah,  seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka,  dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatan" (HR. Ahmad, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah,  dan Hakim) 

Itulah beberapa macam keutamaan dari pernikahan. Maka dari itu agar terhindar dari kemaksiyatan syahwat maka diwajibkan untuk menikah. Karena dengan menikah maka telah menyempurnakan sebagian dari agama.  Dalam sebuah pernikahan akan sangat mudah untuk mendapatkan pahala. 

Bagi yang masih jomblo semoga Allah segera mengirim jodoh yang sholih atau sholihah. Bagi yang sudah punya calon maka segeralah ajak menikah. Karena dalam Islam tidak boleh berpacaran. Allah melarang mendekati zina. Untuk yang sudah menikah semoga Allah memberkahi kita semua dan dijadikan pernikahan kita semua sebagai pernikahan yang sakinah mawaddah wa rahmah. Dan dijadikan sebagai keluarga yang senantiasa istiqamah dalam memperjuangkan Islam serta akan tercetak generasi yang Rabbani,  generasi yang cerdas dan berkwalitas serta lahirlah para mujahid mujahidah yang tangguh. Aamiin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak