Buah Hatiku, Cerminanku


Oleh: Sumiati (Member Akademi Menulis Kreatif )


Ada peribahasa mengatakan buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Begitulah anak kita, anak sholih atau salah tergantung ibu dan bapaknya. Di dalam hadits Rasulullah saw, bersabda: seorang anak mau menjadi yahudi, nasrani, majusi, tergantung ibu dan bapaknya.

Jika seorang anak pemarah, bisa jadi orang tuanya pemarah, jika anak rajin, pasti orang tuanya rajin, jika ada anak dinasihati sulit dan melawan, bisa jadi ibunya ketika dinasihati suami suka melawan. 

Namun, seringkali pada kenyataannya, banyak orang tua yang tidak memahami hal ini. Ketika anak berulang kali melakukan kesalahan, banyak orang tua yang selalu marah terlebih dahulu sebelum berfikir jernih dan berupaya untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya. Akhirnya anak selalu ditekan disalahkan, yang akhirnya anak yang menjadi korban dari orang tua yang tidak faham. Banyak orang tua yang sesungguhnya belum layak menjadi orang tua karena tidak mengerti tugas sebagai orang tua. Terkadang ada orang tua yang lebih sayang barang-barangnya ketimbang anaknya. Jika anak merobek bukunya, ia akan sangat marah hingga membentaknya, padahal bentakan itu sangat menghancurkan perasaannya. 

Terkadang tidak mengerti, dengan orang tua yang egois, tidak berupaya memahami anak-anak mereka.

Kita sebagai umat muslim telah jelas dan terang bahwa islam mengatur berbagai persoalan hidup. Dan Allah SWT telah mengutus suri tauladan bagi kita untuk dicontoh baik akhlaknya dan lain sebagainya termasuk terkait dengan pendidikan terhadap anak-anak. 

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

(Q.S.33:21)

Semoga tidak ada lagi anak-anak yang terdzalimi akibat orang tua yang tidak faham dalam mendidik anak. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang dirampas haknya.

Wallaahu a'lam bishawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak