Oleh: Wulansari ( Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah )
Merasa bangga, kagum dan terharu. Reuni akbar 212 terkait bela tauhid yang digelar pada Minggu (2/12/2018) yang lalu di laksanakan di kawasan Monumen Nasional ( MONAS) Jakarta. Dihiasi dengan bendera berwarna-warni bertuliskan kalimat tauhid. Tidak hanya bendera berwarna hitam dan putih nampak bendera berwarna merah, merah muda, biru, kuning, dan hijau. Semua bendera itu bertuliskan kalimat berwarna putih. Bendera- bendera tersebut terdiri dari beberapa ukuran ada yang relatif besar ada pula yang berukuran sedang.
Pada pasca aksi 212 yang lalu, kini bendera tersebut sudah banyak dikenali dan dicintai oleh umat muslim bahkan dari kalangan masyarakat non muslim pun banyak yang mengaguminya. Jelas karena bendera itu dapat mempersatukan umat muslim. Padahal, bendera itulah yang pernah dilupakan bahkan ditakuti oleh sebagian umat Islam banyak anggapan-anggapan bahwa ar rayah dan al liwa yang bertuliskan kalimat tauhid adalah bendera kelompok dakwah tertentu yang mencatut kalimat syahadat. sekarang rayah dan liwa telah dikenali banyak orang, dan sudah patut kita fahami tentang ar rayah dan al liwa ini.
Sebagai umat Islam kita tentunya harus mengetahui apa saja kegunaan tentang kekhasan warna fungsi pada rayah liwa berdasarkan hadits.Maka dari itu, sudah seharusnya umat menyadari bahwa ar rayah dan al liwa adalah panji bendera rasulullah SAW. Bendera rasulullah SAW baik itu adalah Ar rayah (bendera hitam) maupun Al liwa (bendera putih) bukanlah sembarangan bendera Yang terhenti sekedar simbol , namun ia mengekspresikan makna-makna mendalam yang lahir dari ajaran islam. Sebagai lambang aqidah Islamiyyah, sebagai pemersatu umat Islam, sebagai simbol kepemimpinan, serta sebagai pembangkit keberanian dan pengorbanan dalam perang dan sebagai sarana untuk mengentarkan musuh dalam perang.
Terdapat banyak hadits shahih diantaranya, hadits riwayat iman tirmidzi, riwayat imam nasa'i dari jabar juga diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Thabarani, Ibnu Abi Syaibah, dan Abu ya'la. Hadits ini shahih secara jelas dikatakan bahwa warna rayah adalah hitam dan liwa adalah putih. Adapun hadits yang menyebutkan warna lain seperti kuning dan merah ,memang ada tetapi kualitasnya dha'if dan ada yang sifatnya sementara . fungsinya, rayah adalah panji-panji perang, dan liwa simbol kepemimpinan umum. Rayah dan liwa selalu dibawa oleh komando perang di jaman rasulullah dan para khulafa rasyidin. Begitupun rayah dan liwa sebagai pemersatu umat islam. Kemudian terdapat lafazh Laa ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah merupakan ' alamah atau ciri khusus dalam islam termasuk ciri kegunaannya islam. Karena misi islam adalah dakwah dan jihad dalam rangka meninggikan kalimat Allah Azza Wajalla.
Demikianlah, penjelasan tentang bendera ar rayah dan al liwa . sekali lagi , bahwa ar raya dan al liwa adalah bendera rasulullah dan merupakan bentuk penegasan dan pengakuan bahwa bendera itu adalah panji Rasulullah Saw.oleh karena itu, kita patut untuk memuliakanya dan mengagungkanya. Serta menyadari betul bahwa kalimat tauhid sebagai aqidah kita, akan menjadi visi dan misi dan orientasi hidup kita, terkumpul dalam ikatan ukhuwah islamiyyah. Serta Momentum Aksi bela tauhid semakin menguatkan perjuangan dan keyakinan akan datangnya kemenangan islam yang terwujud dalam naungan khilafah Islamiyyah.
Wallahu' alam bi shawwab.