Oleh : SW. Retnani ( Muslimah Pembelajar Islam Kaffah)
Kekuatan iman dan takwa menghantarkan sejumlah tokoh Indonesia untuk ikut serta dalam acara Reuni Akbar 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada hari ahad 22 Rabiul awwal 1440 H. Sejumlah tokoh ini diantaranya adalah gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kemudian calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan para alim ulama serta para selebriti. Beberapa selebriti ini antara lain: Teuku Wisnu, Irwansyah, Arie Untung, Mulan Jameela, adik Syahrini yaitu Aisyahrani dan keluarganya.
Banjir umat Islam di Reuni Akbar 212 yang ketiga ini, diperkirakan mencapai 10 juta orang. Mereka datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tujuan mereka datang menghadiri Reuni Akbar 212 yaitu membela Islam dan demi ukhuwah Islamiyah.
Jakarta tak hanya dibanjiri jutaan umat Islam namun, ribuan Panji Rasululloh saw pun turut menghiasi dan menyemangati ghiroh para mujahid dan mujahidah.
Al Liwa' dan Ar Rayah, dua panji/bendera Rasululloh saw ini pun menjadi saksi keindahan ukhuwah Islamiyah Reuni Akbar 212.
Tak hanya berkibar di dunia, Panji Rasululloh saw pun kelak berkibar di akhirat. Sebagaimana sabda Rasululloh saw:
"Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat dan aku tidak sombong. Ditanganku ada Liwa' Al Hamdi dan aku tidak sombong". (HR. At Tirmidzi).
Namun sayang, banyak umat Islam yang tidak paham dengan simbol-simbol Islam. Mereka menuding Panji Rasululloh saw sebagai bendera Hizbut Tahrir. Ormas yang paling gencar membela umat Islam dari kemungkaran dan kedzaliman terutama dari para penguasa dan kafir penjajah asing maupun aseng. Sehingga keberadaan Hizbut Tahrir sangat di benci oleh para penjajah dan kaki tangannya. Akibatnya Panji Rasululloh saw dimusuhi, dihina, dicela dan bahkan dibakar oleh para pembenci Hizbut Tahrir.
QadarulLah, Alloh yang Maha Kuasa atas segala yang terjadi. Kehendak Alloh adalah sesuatu yang wajib kita imani. Seperti peristiwa di bakarnya satu Panji Rasululloh saw oleh anggota banser asal garut, yang kemudian dibalas oleh Alloh dengan berkibarnya ribuan Panji Rasululloh saw pada acara Reuni Akbar 212 jilid tiga di Jakarta. Hadirnya Al Liwa' dan Ar Rayah bagai hujan di musim kemarau, menyejukkan dan menumbuhkan semangat jihad kaum Muslim. Inilah bukti nyata kebenaran Islam Kaffah yang selalu diusung oleh Hizbut Tahrir. Sehingga umat akan senantiasa menerima ide-ide dan pemikiran dari Hizbut Tahrir.
Berkibarnya ribuan Panji Rasululloh saw merupakan gambaran perjuangan para aktivis Hizbut Tahrir dalam memperkenalkan dan mengkampayekan simbol-simbol Islam pada umat. Alhasil, umat menjadi paham dengan simbol-simbol agamanya dan dengan keikhlasan hati yang tinggi umat mau berjuang bersama Hizbut Tahrir Indonesia untuk kemuliaan Islam. Maka inilah yang terjadi pada hari minggu tanggal 2 Desember 2018 kemarin, umat Islam bersatu dibawah Panji Rasululloh saw demi tegaknya Islam. Sehingga sejauh mata memandang yang terlihat adalah kibaran Panji Rasululloh saw.
Keberadaan Al Liwa' dan Ar Rayah dapat kita gali dari penjelasan Ibn Abbas ra :
"Panji (Rayah) Rasululloh saw berwarna hitam dan bendera ( Liwa') nya berwarna putih, tertulis padanya: Laa ilaha illalLah Muhammad Rasululloh " (HR. Ath Thabrani).
Sungguh kemuliaan dan kewibawaan Al Liwa' dan Ar Rayah harus terus dijaga karena kedua bendera ini mengekspresikan makna-makna mendalam yang lahir dari ajaran Islam. Panji Rasululloh saw sebagai lambang aqidah sebab kalimat Tauhid ini yang membedakan Islam dan kekufuran . Dan kalimat Tauhid pula yang menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat.
Wahai kaum Muslim, Panji Rasululloh saw adalah pemersatu umat Islam. Sebab Islam tidak hanya dianut oleh bangsa Arab saja. Islam diemban oleh seluruh umat manusia di dunia. Dimana adanya keanekaragaman bahasa, warna kulit, kebangsaan, adat istiadat, mazhab, pemahaman dll.
Dengan demikian, menjaga kemuliaan dan keagungan Panji Rasululloh saw merupakan kewajiban setiap Muslim sebagai realisasi dari ibadah kita kepada Alloh swt. Allohu Akbar.