Oleh : Lilik Yani
Kelompok masyarakat Madinah yang berangkat ke Makkah bersama Mush'ab bin Umair
Sudah sampai Makkah
Mereka hendak menemui Rasulullah saw untuk berbaiat
Kemudian menjadi pelindung
Dan penolong dakwah Rasulullah saw
Rasulullah saw harus bergerak secara rahasia
Agar tidak ada musuh yang mengetahuinya
Maka Rasulullah saw membuat janji bertemu mereka
Penduduk Madinah yang hendak bai'at
Untuk berkumpul di Aqabah
Guna diambil bai'atnya
Ketika memasuki sepertiga malam
Di hari kedua dari hari Tasyrik
Keluarlah orang mukmin Madinah
Di tempat yang disepakati
Dengan sembunyi-sembunyi
Menyelinap seperti kucing liar
Hingga berkumpul di Aqabah
Mereka berjumlah tujuh puluh tiga orang laki-laki
Dua orang perempuan dari istri mereka
Nasibah binti Ka'ab al-Maziniyah
Dan Asma binti Adi
Rasulullah saw hadir ditemani pamannya
Abbas bin Abdul Muththalib
Ketika itu Abbas masih menganut agama kaumnya
Tapi dia senang menghadiri urusan yang menyangkut keponakannya
Ia sangat percaya Rasulullah saw
Rasulullah saw melihat yang hadir sangat banyak
Akan membutuhkan waktu lama untuk mengajak bicara satu persatu
Rasulullah saw berharap pertemuan harus cepat selesai
Agar pertemuan tidak diketahui orang-orang musyrik
Khawatir akan merusak apa yang telah direncanakannya
Maka Rasulullah saw meminta mereka dua belas orang perwakilan
Agar Rasulullah saw bisa bicara dengan mereka
Dan mereka bisa berbicara dengan Rasulullah saw
Maka keluarlah dua belas orang
kepala suku
Sembilan orang dari Khazraj
-As'ad bin Zurarah
-Sa'ad bin ar-Rabi
-Abdullah bin Rawwahah
-Rafi bin Malik
-al-Barra bin Ma'rur
-Abdullah bin Amru bin Haram
-Ubadah bin ash-Shamit
Tiga orang dari Aus
-Usaid bin Hudhair
-Sa'ad bin Khaitsamah
-Abu al-Haitsam bin at-Taihan
Ketika mereka sudah berkumpul
Orang pertama yang berbicara adalah Abbas bin Abdul Muthalib
Abbas berkata,
"Wahai orang-orang Khazraj
Sesungguhnya Muhammad dari golongan kami
Sungguh kami dan kaum kami telah menolaknya
Padahal dia termasuk orang yang patut diteladani
Orang yang terpandang di tengah
kaumnya
Orang yang berpengaruh di negerinya
Dia sudah tidak mau lagi, kecuali berpihak pada kalian
Dan bergabung dengan kalian
Kalian mampu memenuhi apa yang diserukan kepada kalian
Membelanya dari orang-orang yang menentangnya
Maka dukunglah dia
Sungguh dia orang terpandang dan berpengaruh
Di tengah-tengah kaumnya dan juga di negerinya."
Mereka berkata,
"Kami telah mendengar apa yang kamu katakan.
Sekarang, bicaralah!
Wahai Rasulullah saw, ambillah dari kami untukmu dan Tuhanmu apa yang kamu inginkan."
Kemudian Rasulullah saw, meminta mereka berbai'at untuk keimanan
Dan kesediaan menolong Rasulullah saw
Dan mereka pun membai'atnya.
Barra' bin Ma'rur adalah orang paling bersemangat
Ia orang pertama yang mengambil tangan Rasulullah saw
Ia berkata,
"Demi dzat yang mengutusmu menjadi Nabi
Kami akan benar-benar melindungimu
Sebagaimana kami melindungi para istri dan anak-anak kami
Maka bai'atlah kami, wahai Rasulullah saw.."
Abu Haitsam bin Taihan mengikuti langkah Barra'
Ia mengambil tangan Rasulullah saw
Kemudian orang-orang lainnya berbai'at semuanya.
Bai'at itu adalah Bai'at Aqabah ketiga
Selesainya Bai'at Aqabah ketiga
Berarti Rasulullah saw telah membangun gelombang pertama
Kelompok pelindung dan penolong di Madinah al-Munawwarah
Dengan bai'at ini, cahaya mulai tampak memancar menyinari horizon politik
Tujuan Rasulullah saw hijrah
Dari Makkah ke Madinah
Bukan untuk menyelamatkan diri dari penyiksaan dan penghinaan
Tujuan Rasulullah saw adalah
Mendirikan masyarakat baru di negeri yang aman
Berada di bawah kontrol dan kendalinya
Dengan sistem yang berasal dari Allah swt
Itulah Negara Islam
Madinah al-Munawwarah
Surabaya, 9 Desember 2018
#SirahNabawiyah39
#BaiatAqabahdanTujuanHijrah