Oleh: Lafifah ( Ibu rumah tangga dan Pembelajar Islam kaffah )
Cinta adalah sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang di inginkan objek tersebut.
Di aksi 212 adalah bukti cinta kepada Negeri. Puluhan juta umat bersatu dalam sebuah sikap yang sama yaitu menginginkan sebuah perubahan pada negeri ini. Negeri yang aman, damai dan sejahtera.
Terbukti dalam Aksi 212 pada 2018 yang dihadiri puluhan juta umat Islam ini sangat tertib, damai, saling memudahkan, saling membantu, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan tidak ada satu pun yang merasa menyesal dan terdholimi diaksi tersebut, semua tersenyum penuh persaudaraan.
Bahkan, Natalius Pigai yang notabene seorang Nasrani mengatakan " Peristiwa 411 tahun 2016, 212 di 2016, reuni 212 di tahun 2017 dan 2018 adalah nilai tertinggi dalam peradaban Islam, yang memberi signal kepada barat bahwa " dunia Islam tidak segelap seperti yang mereka bayangkan" ( wawancara independen Observer, 7-13 Desember 2018) ".
Sudah saatnya kaum Muslimin khususnya, menyadari dan memahami betul bahwa Islam pernah menjadi peradaban yang sangat berwibawa di mata dunia. Menjadi kiblat bagi bangsa-bangsa lain baik dari sisi Sains, ilmu pengetahuan, bahkan penerapan hukum yang menjadikan Islam pernah berjaya hingga 12 abad lama nya. Dari abad ke 7 masehi hingga 18 masehi. Dunia merasakan Rahmatan lil'alamin Mabda Islam saat itu.
Dan Allah SWT pun memberikan Ayat cinta-Nya bagi sebuah negeri.
" Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan ( ayat-ayat kami ), maka kami siksa mereka sesuai dengan yang telah mereka kerjakan "
( Qs: Al 'a'raf Ayat :96.)
Wallahu'aalam bisshowab.