Apa Kabar Kadar Cinta Kita Kepada Allah? Poligami Adalah Salah Satu Ajaran Islam

Oleh Shinta Mardhiah (Guru Tahfizh KU Rancaekek, Bandung)

Dalam sebuah hadist telah bercerita kepada kami Ismail; telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Az-Zuhri, dari Salim, dari bapaknya, bahwa Ghailan bin Salamah masuk Islam, dan padanya ada sepuluh orang istri, maka Nabi Sholallaahu 'alaihi wasallaam bersabda padanya; “pilihlah empat diantara mereka”. (HR. Ahmad)


Ghailan bin Salamah sebelum masuk Islam telah memiliki 10 istri ketika masuk Islam maka Rosuulullaah Sholallaahu' alaihi wasallaam memerintahkan untuk memilih (mempertahankan) empat saja.  Sesuai dengan perintah Allaah Ta'ala dalam Quran suroh An Nisaa :3.

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا

" Dan apabila kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) Perempuan yatim apabila kamu menikahinya. Maka nikahilah Perempuan lain yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Tetapi apabila kamu khawatir tidak mampu berlaku adil maka nikahilah seorang saja atau hamba sahaya Perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat dzholim"

Bagaimana sikap Ghailan bin Salamah mendengarkan perintah Rosuulullaah Sholallaahu 'alaihi wasallaam? Seketika tunduk dan menjalankan apa yang beliau perintahkan. Bagaimana dengan istri-istri yang lain yang harus diceraikan apakah mereka terendahkan, sedih atau perasaan negatif lainnya?. Sama sekali tidak, semuanya tunduk patuh menerima. 

Praktek Poligami sebelum Islam datang memang ada dan menjadi hal yang biasa saja ketika laki-laki memiliki istri lebih dari satu, sudah hal yang biasa.

Islam datang untuk membatasi jumlah istri hanya boleh empat selebihnya haram dan mengatur bagaimana Poligami bagi seorang Suami ketika ingin memiliki istri lebih dari satu. Dan Poligami sendiri di contohkan oleh Rosuulullaah Sholallaahu 'alaihi wasallaam sendiri artinya apa yang beliau' amalkan adalah bagian dari Islam itu sendiri dan agar umatnya khususnya para Suami ketika ingin Poligami maka lihatlah bagaimana beliau berpoligami. 

Menarik kalau kita melihat bagaimana kehidupan Rosuulullaah Sholallaahu 'alaihi wasallaam dan para Shahabat yang berpoligami. 

Shahabiyah adalah Generasi Sebaik-baiknya Generasi Muslimah salah satunya dalam hal menerima Poligami, tidak ada rasa negatif apakah merasa direndahkan, terdzolimi dalam diri Shahabiyah ketika Mereka melihat Suaminya menikah lagi atau salah satu diantara mereka ada yang dilamar menjadi istri kedua, ketiga atau keempat. Tidak ada sedikitpun perasaan negatif dalam hati mereka ketika Mereka dipoligami. Karena keimanan, keimanan mereka yang tinggi kepada Allaah Ta'ala, Cinta yang kuat kepada Allaah Ta'ala, tunduk patuh kepada Rosuulullaah Sholallaahu 'alaihi wasallaam menjadikan mereka biasa saja ketika melihat suami mereka menikah lagi. Ketika keimanan kuat pasti hati bersih dan pikiranpun bersih dan siap menerima apapun yang Allaah Ta'ala tetapkan dan berikan kepada mereka salah satunya Poligami. Menerima dengan hati dan pikiran yang bersih lahir dari keimanan yang kuat kepada Allaah Ta'ala dan Rosul Nya. 

Berbeda dengan kondisi sekarang di era sekulerisme yang serba sekuler, umat Islam dibuat baper sejadi jadinya. Poligami dikatakan mendzolimi istri pertama, istri kedua dikatakan pelakor, Suami yang berpoligami gila Perempuan dan menurut Hawa Nafsu. 

Kondisi ini dimanfaatkan oleh Orang-orang Munafiq dan musuh-musuh Islam yang sangat membenci Islam agar umat Islam membenci agama mereka sendiri. Membenci Poligami berarti membenci kepada yang telah memberikan Aturan berpoligami yakni Allaah Ta'ala dan membenci Rosuulullaah Sholallaahu 'alaihi wasallaam yang meng'amalkan Poligami. 

Bahkan kafir Jahiliyyah semisal Abu Jahal sekalipun tidak pernah mencela Praktek Poligami Rosuulullaah Sholallaahu' alaihi wasallaam dan para Shahabat agar orang Arab Jahiliyyah antipati terhadap perjuangan Rosuulullaah Sholallaahu sehingga enggan masuk islam. Sekarang ketika ada orang Munafiq sangat membenci Poligami, benar benar lebih juhul dari Abu Jahal. 

Kalaupun ada Praktek Poligami yang salah yang dilakukan oleh laki-laki Muslim karena sedikit ilmu tidak serta merta malah men-general Poligami mendzolimi Perempuan. Yang salah adalah individunya yang miskin ilmu sehingga Praktek poligaminya jauh dari Islam. 

Bagi Suami yang ingin berpoligami harus hati-hati, secara Fitrah laki-laki memang bisa mencintai lebih dari satu istri. Allaah Ta'ala yang telah menciptakan laki-laki tentu Allaah Ta'ala yang lebih Mengetahui itulah kenapa ada Poligami untuk membatasi jumlah istri dan bagi yang mampu. Suami yang ingin berpoligami, Memiliki kemampuan lebih : Mampu menafkahi lahir dan bathin, mampu menjaga setiap istri, mampu berbagi, mampu melindungi, memimpin dengan adil, mampu menjadi penengah yang adil ketika istri-istrinya bertengkar, mampu menjaga perasaan masing-masing istri, mampu menjadi teladan Ayah yang baik bagi semua anak-anaknya tanpa pilih kasih, mampu menjaga Silahrurrohim setiap keluarga dan wajib memiliki sifat sabar dalam setiap hal terlebih lagi ketika menghadapi  istri-istrinya sedang cemburu. 

Inilah salah satu hikmah dari Poligami adalah menjaga kebersihan pikiran dan hati khususnya bagi istri yang dipoligami bagaimana tetap menjadikan Cinta kepada Allaah Ta'ala paling atas dan kuat, ketika Suami ingin menikah lagi  tidak ada rasa merasa tidak perhatikan, merasa terdzolimi, mendzolimi istri Suaminya dengan sikap zutek, dingin, sebal dan judes namun  menjadikan istri dari Suaminya sebagai kakak atau adik baru seperti halnya ke saudara(i) kandung. Namun juga hati-hati jangan sampai stress atau menjadi istri penutup karena TBC (Tekanan Batin Cinta), komunikasikan dengan baik pertama dengan Allaah Ta'ala, mintalah hati seluas samudra agar mudah menerima Aturan Poligami InsyaaAllaah Allaah Ta'ala akan lembutkan hati dan komunikasi kepada Suami dengan baik, pada dasarnya Poligami tidak akan mengurangi hak sedikitpun dari istri.

Dan bagi laki-laki yang berpoligami harus menjadikan Rosuulullaah Sholallaahu 'alaihi wasallaam sebagai teladan, bagaimana beliau bersikap penuh Cinta dan sayang kepada semua istri, menjaga perasaan setiap istri dengan  lembut dan apik, menjadi penengah yang sangat adil ketika istri-istri beliau bertengkar. Karena ujian Poligami yang tinggi dan rumit adalah cemburu. Tetap menjadi pemimpin yang bisa mengayomi semua keluarga. Istri dua, bagaimana Suami tetap mengayomi dua rumah tangga dan menjaga hubungan baik dengan dua keluarga besar dari dua istri. Istri tiga, empat lebih tinggi lagi. Inilah bagi yang mampu, Suami yang mampu silahkan untuk berpoligami, harus di pastikan menikah lagi Karena Allaah Ta'ala dan Mudah²han dari rumah tangganya yang lebih dari satu bertambah barokah dan bisa bermanfaat bagi Ummat Islam. 

 Tidak semata, menikah menikah dan menikah tapi harus hati-hati ketika meng'amalkannya. Rasulullah Sholallaahu 'alaihi wasallaam memberikan ancaman terhadap suami yang tidak berlaku adil terhadap para istrinya ;


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ لَهُ زَوْجَتَانِ فَمَالَ إِلَى أَحَدِهِمَا فِيْ الْقِسْمِ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ أَحَدُ شَاقَيْهِ مَائِلاً . ( رواه أبو داود و النّسائى و ابن ماجة و أحمد )

“Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “Barang siapa yang mempunyai dua orang istri lalu ia lebih condong pada salah satunya dalam memberikan bagian, maka ia akan datang pada hari kiamat kelak salah satu betisnya dalam kedaan miring (pincang)”.

Akhir kalimat, apa kabar kadar Cinta kita kepada Allaah Ta'ala?

Wallahu'alam bishowab


 


1 Komentar

  1. alhamdu liLlaah. syukran atas pencerahannya. semoga menjadi keberkahan untuk kita dan siapapun yg menjalani poligami.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak